OSIS MTsN 6 Kulon Progo Ikuti Gelar Budaya Peringatan Serangan Umum 1 Maret

Kulon Progo(MTsN 6 KP) – Dinas Kebudayaan Kabupaten Kulon Progo mengadakan kegiatan pembinaan dan pengembangan kesejarahan yang dilakukan di Lapangan Klampok Brosot pada selasa(05/03/2024).
Setiap sekolah mengirimkan personil sebanyak 14 siswa dan 1 guru pendamping. OSIS MTs Negeri 6 Kulon Progo ikut serta dalam kegiatan tersebut.

Acara talkshow ini diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan Kulon Progo dan dihadiri oleh Kepala Dinas Kebudayaan Kulon Progo Drs. Eko Pranoto Prabakti, M.Pd., dan dihadiri oleh seluruh kepala dinas diwilayah Kabupaten Kulon Progo. Kegiatan ini juga dihadiri perwakilan dari Legiun Veteran cabang Kabupaten Kulon Progo ,KPSKP ,Penewu Kapanewon Galur , Kapolsek Galur,Lurah Kelurahan Brosot, Pelajar perwakilan dari 4 sekolah yaitu SMA N 1 Galur, SMA N 1 Lendah, MTs N 6 Kulon Progo, SMP N 1 Galur dan guru pendamping. Dalam kegiatan taklshow menghadirkan 2 narasumber yaitu Baha’ Uddin, S.S., M.Hum. dan Eko Isdianto, S.Sos.I.

Sebelum memasuki acara inti, dipersembahkan tari janur kuning dari sanggar tari damarwulan art studio. Dalam Kegiatan Talkshow, Baha’ Uddin, S.S., M.Hum. menceritakan latar belakang serangan umum 1 maret “Serangan umum 1 Maret adalah serangan untuk mematahkan propaganda Belanda” ujarnya. Sedangkan Eko Isdianto, S.Sos.I menjelaskan 3 alasan mengapa DI Yogyakarta menjadi incaran serangan tersebut “3 alasan Yogyakarta menjadi incaran serangan umum 1 maret adalah, pertama karena Yogyakarta adalah ibu kota RI pada waktu itu, yang kedua  pada saat itu di Yogyakarta sedang ada perundingan KTN di Kaliurang, yang terakhir karena Yogyakarta adalah simbol kedaulatan negara” ungkapnya.

Kepala MTsN 6 Kulon Progo, H.Riza Faozi, S.Ag,M.S.I menyampaikan rasa terima kasih.”Saya mengucapkan terima kasih karena telah mengundang siswa dari MTsN 6 Kulon Progo. Kegiatan ini sangat bagus sekali. Bisa memberikan pengetahuan kepada siswa tentang sejarah Indonesia sehingga dapat menanamkan rasa cinta tanah air pada siswa.” tutur    Riza. (lia/don)