Pengajian  Aparat ASN oleh Penyuluh KUA Sentolo: Resep Jaga Kesehatan Mental

Kulon Progo (KUA Sentolo)- Menjaga kesehatan mental (mental health) sama pentingnya dengan menjaga kesehatan fisik.

Dengan kesehatan mental yang baik memungkinkan seseorang untuk berpikir jernih, mengelola tantangan hidup dengan positif serta meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan. Cara menjaga kesehatan mental (mental health) tersebut menjadi tema dalam pengajian ASN Kapanewon Sentolo yang laksanakan pada Rabu, (16/7/2025) di Mushola Al Ikhlas komplek Kantor Kapanewon Sentolo.

Pengajian tersebut diikuti oleh segenap ASN dari Kapanewon  dan KUA Sentolo, sebanyak 30 orang. Hadir sebagai pemateri adalah penyuluh Agama Islam KUA Sentolo, Jarsono, S.Ag.

Dalam tausiahnya Jarsono mengawali dengan pentingnya seseorang untuk senantiasa menghiasi diri dengan berbuat kebaikan. Setiap perbuatan baik yang kita lakukan, tidak akan pernah usang. “kebaikan itu tidak akan usang, kebaikan itu pasti akan bermanfaat dan pasti akan kembali kepada kita, kalaupun tidak kembali kepada kita ke keluarga kita, ke anak cucu kita,” ungkapnya.

Selanjutnya Jarsono menekankan  bahwa di jaman yang penuh dengan  keriwehan seperti ini, setiap pribadi muslim hendaknya mampu mengelola dan menjaga kesehatan mentalnya. “Hal ini menjadi penting agar manusia tidak terjebak pada arus perkembangan zaman yang negatif, namun tetap berpegang pada norma dan aturan agama Islam,” Pesannya.

Diakhir tausiahnya Ia membagi resep cara menjaga kesehatan jiwa. “Resep yang pertama ada dengan senantiasa gemar membaca Al Qur’an. Tidak sampai sekedar dibaca saja, selanjutnya Al Qur’an tadi dipahami, ditadaburi dan berusaha dilaksanakan. Resep yang kedua adalah dengan senantiasa gemar menghadiri majelis ilmu. Dengan bimbingan para ulama kita akan punya pemahaman yang terarah dan tidak mudah tersesat dijalan yang salah. Sedangkan resep yang ketiga adalah dengan senantiasa mengingat kematian (dzikrul maut). Dengan dzikrul maut kita akan enggan untuk berbuat keburukan. “Dengan senantiasa ingat pada kematian, kita akan senantiasa terdorong untuk berbuat kebaikan, dan sudah tidak terpikir untuk berbuat keburukan” pungkasnya. (skd/dpj)

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *