Terima Kunjungan Kankemenag Kota Tarakan, Kakan Ahmad Fauzi Ungkap Berbagai Inovasi

Kulon Progo (Kankemenag) – Kankemenag Kulon Progo telah berupaya semaksimal mungkin dan dengan berbagai cara untuk kemajuan Kementerian Agama secara keseluruhan. Untuk menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM), Kankemenag Kulon Progo juga telah berupaya maksimal untuk mewujudkan tiga mantra dari Kementerian Agama. Beberapa inovasi telah dilakukan untuk memperoleh penilaian dari MenPAN-RB. Kepala Kankemenag Kulon Progo, H. Ahmad Fauzi, S.H., menyampaikan hal itu saat menerima Kunjungan Silaturahmi dan Study Banding dari Kankemenag Kota Tarakan di Aula Riptaloka kantor setempat, Jum’at (15/11) pagi.

“Beberapa inovasi layanan telah kami tempuh dalam mewujudkan tiga mantra Kemenag dalam menuju WBK dan WBBM. Ini juga dalam rangka mendekatkan layanan kepada masyarakat. Harapannya masyarakat dapat merasa puas dengan layanan yang kita berikan,” ungkap Fauzi.

“Untuk menyederhanakan layanan kita punya PTSP (Pelayanan Terpadu Satu Pintu). Setidaknya ada sekitar 63 layanan yang bisa kami layani. Selanjutnya untuk pendaftaran haji, ada kerjasama dengan BPS-BPIH untuk menyelenggarakan Pelayanan Terpadu Satu Atap (PTSA). Dengan layanan ini pendaftar cukup datang sekali ke kantor sudah selesai proses pendaftarannya,” imbuh Kakan.

“Inovasi lainnya yaitu untuk layanan pensertifikatan tanah wakaf, kami ada MoU dengan BPN untuk mempercepat prosesnya. Dalam hal kedisiplinan pegawai telah kami terapkan absesi finger print untuk meminimalisir manipulasi data. Selain itu untuk urusan pengelolaan keuangan telah dilakukan dengan system non tunai,” urainya.

Lebih lanjut menurut Kakan lagi, bahwa finger print juga dilakukan untuk siswa MAN 2 Kulon Progo. Dengan aplikasi Kitaschool bisa diunduh di aplikasi playstore. “Ini bisa menjembatani informasi antara pihak madrasah, siswa dan wali,” terang Fauzi menambahkan.

Sedangkan untuk KUA Nanggulan yang telah berhasil menjadi KUA Tedadan Nasional ada aplikasi Simpadu. Yang saat ini banyak didatangi oleh KUA se-Indonesia untuk belajar. Bahkan Kanwil Kemenag DIY memprogramkan seluruh KUA untuk mengadopsi keberhasilan KUA Nanggulan ini. “Kami senang kalau ilmunya bermanfaat bagi KUA lain. Insya Allah ini akan menjadi jariyah,” pungkasnya.

Sementara itu Kepala Kankemenag Kota Tarakan, H.M. Shaberah, M.M., menyampaikan bahwa kedatangannya bersama rombongan karena terinspirasi dari Surat Menteri Agama yang menunjuk Kankemenag Kulon Progo sebagai satker yang diusulkan untuk dinilai oleh MenPAN-RB. “Kota Tarakan menjadi barometer bagi daerah lain di Kalimantan Utara. Kami ingin agar nantinya Kankemenag Tarakan juga bisa menjadi barometer bagi Kankemenag yang lain. Harapannya nanti dapat lebih maju dan lebih meningkat lagi,” ucap Shaberah.

Shaberah juga mengungkapkan bahwa di kantornya hanya ada 30-an PNS, dan beberapa tenaga honorer. Di wilayahnya juga baru ada dua madrasah negeri, satu MTs dan satu MA.

Kedatangan rombongan dipimpin langsung oleh Kepala Kankemenag Kota Tarakan, H.M. Shaberah, M.M. didampingi oleh Kasubbag TU, Drs. Abdul Basit dan beberapa staf. Rombongan diterima oleh Kepala Kankemenag Kulon Progo, H. Ahmad Fauzi, S.H., didampingi Kasubbag TU, Kasi/Penyelenggara dan segenap TM RB-ZI kantor setempat. (abi)

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *