Laksanakan Program SLI, MIN 2 Kulon Progo Gelar Pemetaan Kompetensi Literasi

Kulon Progo (MIN2KP) – Bertempat di ruang kelas masing-masing, guru-guru MIN 2 Kulon Progo melakukan pengukuran dan pemetaan kompetensi literasi siswa. Kegiatan berlangsung Selasa-Kamis (18-20/2/2020). Kegitan ini merupakan rangkaian pendampingan Sekolah Literasi Indonesia dari Dompet Dhuafa.  Pengukuran dan pemetaan literasi siswa menggunakan tools peta taktis 2.1. PETA TAKTIS 2.1 merupakan alat ukur kemampuan literasi siswa, yang merujuk pada silabus Kurikulum 2013. PETA TAKTIS 2.1 menggunakan perspektif kelas dan materi inti pelajaran Bahasa Indonesia sebagai standar literasi di masing-masing kelas. Kemampuan siswa di setiap kelas dibagi ke dalam 3 aspek: membaca, menulis, berkomunikasi.

Peta taktis yang digunakan adalah format yang disediakan oleh R&D Makmal Pendidikan Dompet Dhuafa Pendidikan, yang sudah disesuaikan dengan jenjang kelas. Untuk kelas I meliputi membaca kata/huruf, menyalin kata, dan mengucapkan ungkapan. Kelas II meliputi membaca paragraph, menulis kalimat sederhana (minimal S+P), serta cerita sederhana dan runtut. Kelas III meliputi membaca cerita, menulis kalimat dengan tanda baca yang benar, dan menyampaikan saran. Kelas IV meliputi menemukan gagasan pokok dan gagasan pendukung dari teks bacaan, menulis kalimat efektif, dan memberi pendapat pribadi terhadap buku yang dibaca. Kelas V meliputi menggali isi dan amanat pantun, meringkas arikel berita dengan aspek 5W + 1H, dan menunjukkan kalimat persuasif. Kelas VI meliputi menyimpulkan dengan memberikan bukti dari teks yang dibaca, mengisi formulir, dan membaca pidato, serta mengerti isinya.

Adapun teknis pengukuran yang dilakukan adalah guru mengukur semua siswa di dalam kelas masing-masing, kemudian melakukan wawancara yang di lakukan per siswa, bukan kelompok. Wawancara siswa di laksanakan di tempat terbuka/ ruangan dengan pintu terbuka. Selanjutnya setelah selesai mengukur semua siswa, hasil pengukuran direkap dalam form yang sudah ada.

Kepala Madarasah Etik Fadhilah Ihsanti, S.Pd.I, M. Pd menyambut positif kegiatan pengukuran dan pemetaan ini. “Dengan pengukuran dan pemetaan ini, diharapkan guru dapat mengidentifikasi dan memberi solusi serta penanganan yang tepat bagi siswa-siswinya. Harapannya, setelah mendapat penanganan yang tepat, kemampuan literasi siswa-siswi lebih meningkat,” ungkap Etik. (fas/abi)

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *