SLI Latih Manajemen Perpustakaan dan Fun Reading Activity di MIN 2 Kulon Progo

Kulon Progo (MIN2KP) –  Sekolah Literasi Indonesia (SLI) mengadakan pelatihan manajemen perpustakaan dan fun reading activity. Pelatihan ini merupakan rangkaian kegiatan SLI yang diselenggarakan oleh Dompet Duafa peduli pendidikan. Ada dua hal pokok dalam pelatihan ini yakni manajemen perpustakaaan dan Fun Reading Activity. Pelatihan berlangsung di MIN 2 Kulon Progo, Selasa (25/2/2020).

Pelatihan manajemen perpustakaan membahas tentang beberapa komponen pokok diantaranya pustakawan kreatif, koleksi buku, administrasi, tata tertib, kegiatan literasi anak, tata ruang, dan bahan kaya bacaan.

Disampaikan oleh Wahyu sebagai pemateri, bahwa pelatihan manajemen dimaksudkan agar sekolah bisa mengoptimalkan beberapa fungsi perpustakaan. Perpustakaan Indonesia cukup banyak, akan tetapi secara umum belum memenuhi fungsinya. “Selama ini, yang terjadi di sekolah-sekolah, perpustakaan masih hanya sebagai tempat atau ruang yang dimanfatkan untuk menyimpan buku-buku pelajaran. Belum ada aktivitas lain di perpustakaan, kecuali meminjam dan mengembalikan buku,” ujarnya.

Fungsi perpustakaan yang semestinya sebagai tempat penyimpanan, pendidikan, informasi, dan rekreasi, belum secara optimal dilaksanakan. “Hal ini dapat dimungkinkan karena beberapa komponen pokok tentang perpustakaan juga belum terpenuhi. Perpustakaan dan membaca adalah sesuatu yang saling berkaitan. Kurang optimalnya perpustakaan dapat mempengaruhi minat baca pada anak,” imbuh Wahyu.

Fun Reading Acivity, aktivitas membaca yang menyenangkan. Sesuai namanya Fun Reading Activity bertujuan untuk mengetahui bagaimana membuat aktivitas membaca adalah hal atau sesuatu yang menyenangkan. “Ada 4 cara membaca yaitu lantang, bersama, berpasangan, dan mandiri,” urainya.

Dalam pelatihan ini pemateri mencontohkan dua cara membaca yang langsung dipraktikkan oleh para peserta, yaitu lantang, dan bersama.

Di akhir acara, Wahyu menegaskan bahwa kegiatan membaca lantang, dan bersama-sama sangat cocok dilakukan untuk siswa-siswi kelas 1 sampai dengan kelas 6 SD/MI. “Dibutuhkan banyak usaha dan latihan untuk mencapai hal yang lebih maksimal. Semakin tinggi jam terbangnya, akan semakin mudah mempraktikkan membaca lantang ini,” pungkasnya. (fas/abi)

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *