Cegah Sebaran Corona, Kankemenag Kulon Progo Terapkan WFH

Kulon Progo (Kankemenag) – Menindaklanjuti Edaran dari Menteri Agama dan hasil-hasil Rapat Pimpinan (Coffee Morning) Kanwil Kemenag DIY, Rakor Penanganan Covid-19 Pemerintah Kabupaten, dan Rakor intern, Kankemenag Kulon Progo menerapkan Work From Home (WFH) atau Bekerja Dari Rumah. Hal itu disampaikan Kepala Kankemenag Kulon Progo, H. Ahmad Fauzi, S.H., usai memberikan Sosialisasi terkait Covid-19 kepada seluruh jajarannya di halaman kantor setempat, Kamis (19/3/2020) pagi.

“Kita terapkan penjadwalan untuk kelancaran pelayanan kepada masyarakat. Namun kita juga harus  melakukan pencegahan terhadap virus Corona ini. Ingat, kita bekerja dari rumah, bukan liburan di rumah,” ungkap Kakan di depan jajarannya yang duduk santai mendengarkan penjelasan.

Work From Home ini kita laksanakan mulai Kamis (19/3/2020) hari ini sampai Selasa (31/3/2020), kecuali ada ketentuan lain. Untuk Kepala Kantor, Kasubbag TU, Kasi dan Penyelenggara harus tetap bekerja di kantor. Untuk Kepala KUA, Kepala Madrasah dan Kepala Tata Usaha juga harus tetap bekerja di kantor. Sedangkan untuk JFT dan JFU di adakan penjadwalan, siapa yang harus bekerja di kantor, dan siapa yang harus bekerja di rumah. Untuk jadwal dipersilahkan diatur oleh satker atau unit kerja masing-masing,” terang Fauzi.

Fauzi juga menjelaskan bahwa berdasar hasil koordinasi, di DIY tidak masuk dalam KLB (Kejadian Luar Biasa), sehingga tidak ada kebijakan lock down. Namun demikian kita harus tahu terkait virus corona ini, dan selanjutnya untuk bisa membantu memberikan pejelasan yang benar kepada masyarakat terkait hal tersebut. “Sesuai informasi dari Dinas Kesehatan, bahwa orang yang rawan terkena virus Corona ini antara lain, orang yang kontak erat atau langsung dengan orang yang sudah terkena virus tersebut. Erat yang dimaksud tidak harus bersentuhan langsung, namun sampai jarak 1,8 meter. Selain itu juga para lansia, dan orang yang punya sakit Diabetes Melitus (DM), Kanker, maupun penyakit lain yang rentan penyebarannya melalui kontak langsung,” urainya.

Untuk itu menurutnya, agar semua menjaga imunitas dan stamina tubuh dengan banyak mengonsumsi buah dan sayur, serta rajin berolahraga. Disamping itu juga diperlukan gerakan masyakarat hidup bersih dan sehat serta menerapkan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) melalui rajin cuci tangan dengan air mengalir dan sabun, tertib membuang sampah pada tempatnya, dan hindari kontak dengan orang-orang yang sakit.

Adapun kondisi di Kulon Progo sampai Rabu (18/3/2020): ODC (Orang Dalam Catatan), yaitu orang yang pernah datang di wilayah yang terkena virus corona sebanyak 146 orang. ODP (Orang Dalam Pemantauan), yaitu orang yang pernah periksa di layanan kesehatan, namun tidak terpapar, tetap sehat, hanya saja suhunya di atas 38 derajat celcius, batuk, dan sesak nafas ada 12 orang. PDP (Pasien Dalam Pengawasan), ada 1 orang. Dari 1 orang ini sudah ada 7 orang yang kontak dengan pasien baik itu keluarga maupun perawat, dan 15 orang pernah berkomunikasi dengan pasien, tapi mereka tetap dalam kondisi sehat.

Selanjutnya level Probable yaitu pasien yang lebih parah dari PDP, namun hasilnya negatif. Pada level ini, di Kulon Progo tidak ditemukan. Sedang untuk level tertinggi, yaitu Confirmasi/positif corona. Pada level ini di Kulon Progo juga tidak diketemukan.

“Untuk itu Kankemenag Kulon Progo menghimbau agar menunda kegiatan yang mengumpulkan banyak orang, kecuali mendesak. Cuci tangan dengan air mengalir dan sabun. Serta hindari kontak dengan jabat tangan,” pungkasnya. (abi)

2 replies
  1. MIPPI
    MIPPI says:

    Assalamualaikum.
    Maaf pak, ada foto/scan surat edarannya? Kalau ada, bolehkah dikirim kepada kami?

    (Madrasah Ibtidaiyah Permata Islam)

    Balas

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *