Diwarnai Mati Listrik, MTsN 5 Kulon Progo Sukses Gelar UAMBN-BK
Kulon Progo (MTsN5KP) – Usai sudah pelaksanaan UAMBN-BK selama 3 hari di MTsN 5 Kulon Progo. Ujian yang dilaksanakan dari Senin hingga Rabu (16-18/3/2020) ini terbilang sukses karena semua peserta dapat mengikuti ujian selama 3 hari tanpa ada yang absen.
Meski begitu, ada sedikit kendala di hari pertama pelaksanaan ujian. Sejak pagi ternyata terjadi listrik mati. Untuk mengatasinya digunakan tenaga genset untuk menghidupkan listrik. Akhirnya ujian dapat dimulai sesuai jadwal.
Sebelum ujian, peserta pada sesi 1 diberikan bimbingan dan pengarahan langsung oleh Kepala Madrasah dan Wakaur Kesiswaan. Kepala Madrasah, Asnah Al Amien, S.Ag. meminta seluruh peserta untuk serius dan berusaha maksimal selama ujian.
“Berusahalah mengerjakan soal dengan serius dan maksimal, serta jangan lupa berdoa sebelum dan setelah ujian, semangat dan semoga sukses,” pintanya di depan Laboratorium Komputer tempat pelaksanaan ujian.
Ada yang unik sebelum peserta memasuki ruang ujian. Seluruh peserta ujian diwajibkan untuk mencuci tangan dengan sabun terlebih dahulu dan melepas sepatu sebelum memasuki ruang ujian. Hal ini dilakukan dalam rangka mencegah penularan virus corona mengingat hari demi hari penyebarannya terus meluas di Indonesia. Panitia memang telah menyediakan sejumlah sabun cuci tangan dan tisu untuk pelaksanaan ujian kali ini.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kulon Progo, H. Ahmad Fauzi, S.H. yang hadir dalam rangka monitoring dan evaluasi UAMBN-BK, juga mengapresiasi panitia ujian yang peduli dan sangat tanggap dalam rangka pencegahan penyebaran virus corona.
Beberapa saat sebelum kedatangan Kakan Fauzi, Kabid Dikmad Kanwil Kementerian Agama DIY, Muntolib, S.Ag. juga hadir di MTsN 5 Kulon Progo dengan tujuan yang sama yakni dalam rangka monev. Dalam bincang-bincang dengan Kamad, Muntolib memiliki perhatian khusus pada madrasah yang letaknya jauh dari kota seperti MTsN 5 Kulon Progo.
“Sekalipun jauh dari kota, madrasah bisa tetap maju baik dari segi kualitas maupun sarana pendukung,” ungkapnya.
Pada hari Senin dan Selasa usai melaksanakan ujian, siswa tidak langsung pulang. Pihak madrasah memberikan les tambahan kepada siswa sesuai mata pelajaran yang keesokan harinya akan diujikan. Hal ini dilaksanakan dengan harapan nilai siswa lebih meningkat. (mic/abi)
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!