Ikut Workshop Cernak KYM, Guru Seni Budaya MTsN 6 Kulon Progo Tertantang Buat Buku
Kulon Progo (MTsN6KP) – Semenjak mengikuti workshop cerita anak secara daring yang digelar oleh Komunitas Yuk Menulis (KYM) Klaten pimpinan Vitriya Mardiyati, Guru Seni Budaya MTsN 6 Kulon Progo, Drs. Sutanto semakin mendapat pemahaman tentang teknik membuat cerita anak. Setelah melalui kegiatan penyampaian materi selama tigabelas hari (18-30/4/2020), dengan materi pengertian cerita anak, sumber ide, trik dan teknik menulis cernak, editor, ejaan dan kata baku. Sesi pemberian materi, semua peserta mendapat tantangan baru membuat “Buku Kumpulan Cerita Anak Secara Solo” yang harus diselesaikan dalam 14 hari.
“Saya merasa tertantang untuk mengikutinya. Membuat buku memang sudah lama menjadi mimpi, dan lewat KYM saya ingin mewujudkannya,” ujar Sutanto mantab.
Beberapa judul cerita yang sudah disiapkannya adalah : Sajadah dari kakek, Peluit Kak Pandu, Gitar Warisan, Anggrek Buat Ibu, Seruling Bambu Penghibur kalbu.
Sebagaimana uraian materi yang telah disampaikan oleh narasumber, dirinya memilih judul berdasar ide dengan teknik benda. Artinya penulis mengembangkan cerita dengan bersumber pada sebuah benda untuk dikembangkan menjadi sebuah cerita yang unik, penuh hikmah dan tentunya mengandung unsur pendidikan. Sasaran cerita adalah usia Sekolah Dasar, sehingga harus menggunakan bahasa yang mudah dipahami anak. Sutanto berencana, setelah naskahnya jadi akan meminta anak SD membacanya terlebih dahulu. Dengan harapan, dirinya akan mendapat masukan apakah cerita yang dibuat tersebut sesuai dengan dunia mereka dan mudah dipahami alurnya.
Beberapa peserta workshop juga telah mempersiapkan kisah terbaiknya untuk menjadi buku solo. Guru SD Mayangan, Gamping, Sleman, Yuli Istanti, menyiapkan cerita : Kapur Warna-warni Kayesha, Burger Istimewa Bunda, Piala Pertama untuk Kak Raissa, Ternyata, Sayur Hijau Itu Menyehatkan, Cincau Hitam Rasa Sayang.
Guru kelas VI di SD Giriwungu, Imogiri, Bantul, Hesti Nur Rofiah, menyiapkan judul : Doa Manis Nikeisha, Jago Kandang, Tawa Riang Ziki, Kenez, Rambut Ikal Pun Cantik, Adikku Nomor Satu, Sesalku, Ternyata Aku Bisa, Bukan Nenek Sihir, dan Sama itu Tak Adil
Guru SDN Samirono, Sri Lestari menyiapkan kisah tentang Sepeda Biru Kesayanganku.
Sementara Guru TK Marsudirini Solo, Vivin akan menuliskan perjuangan tiga generasi untuk mengisi buku solo, mulai dari perjuangan sang ibu, dirinya dan anaknya.
Melalui KYM banyak peserta yang termotivasi untuk terus berkarya melalui tulisan. Seperti Guru SDN Cokro, Ina Nur Cahyani misalnya, dirinya mengakui bahwa di KYM foundernya sangat baik, sangat membantu anggotanya. “Pokoknya di KYM asyik banget, karena bisa sharing lewat WApri, fast respon saat ada pertanyaan, sabar, supel, memotivasi semua anggota,” katanya.
Terkait dengan buku solo yang akan diterbutkan, Vitri Mardiyati mengingatkan agar peserta mengikuti beberapa ketentuan jumlah cerita yang dibuat antara 5 sampai 10 judul, masing masing judul dua halaman. Susunan naskah cerita tadi harus dalam naskah buku dengan susunan : halaman 1 Cover (nama dan judul), halaman 2 nama editor, halaman 3 persembahan/ kata pengantar, halaman 4 daftar isi.
“Jadi semua harus mematuhi ketentuan tersebut, dan paling lambat 19 Mei 2020 harus sudah jadi,” pungkas Vitri. (tan/abi)
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!