MIM Kenteng Adakan Diskusi Interaktif Rintisan MIUMKU

Kulon Progo (MIM Kenteng) – Dalam rangka meningkatkan mutu kualitas dan sepak terjang perjuangan di madrasah, MI Muhammadiyah Kenteng menjadi pionir dan penggagas bersama madrasah ibtidaiyah dalam lingkup Kelompok Kerja Madrasah Ibtidaiyah (K2MI) Muhammadiyah membuat sebuah terobosan baru yaitu mewujudkan MIUMKU (Madrasah Ibtidaiyah Unggulan Muhammadiyah Kulon Progo).

Dalam perintisan madrasah unggulan ini MI Muhammadiyah Kenteng melaksanakan kegiatan diskusi interaktif yang melibatkan beberapa tokoh dan pakar pendidikan madrasah di antaranya dari PDM, PCM Sentolo, PRM Sentolo, PWM Daerah Istimewa Yogyakarta, Pemerintah Kalurahan Demangrejo, KASI Pendidikan Madrasah Kankemenag Kulon Progo, dan guru serta karyawan MIM Kenteng, Kamis (27/08/2020). Semua peserta diskusi tetap memperhatikan protokol kesehatan, yaitu dengan penggunaan masker, hand sanityzer dan pengecekan suhu tubuh sebelum masuk ke ruang diskusi.

Rujito, S.Pd.I, M.Pd. selaku Kepala Madrasah MI Muhammadiah Kenteng menjelaskan perjalanan madrasahnya. “Awal mula perjuangan untuk mendirikan madrasah sejak tahun 2009 sudah mulai babat alas di MI Muhammadiyah Kenteng, awal muridnya masih kurang dari 50 siswa. MI ini terapit oleh beberapa SD Negeri. Dalam perkaderan maka dilakukan kerjasama dengan Panti Asuhan Binausaadah Muhammadiyah Kulon Progo, semua siswa yang masih usia SD langsung di sekolahkan di MI Muhammadiyah Kenteng,” jelasnya.

“MIM Kenteng sebelumnya pernah mengikuti seleksi galang madrasah milik Laziz UII akhirya lolos dan mendapat predikat juara pertama dan sekolah terbaik dalam segi proposal kegiatan, pelatihan/workshop dan pengembangan alat peraga pembelajaran. Pembangunan madrasah mulai terlihat karena terbantu juga dari masyarakat dan Laziz UII. Secara global kompleks pendidikan islami di Kenteng terdiri dari PAUD Kumajaya Kenteng, TK ABA Kenteng, MI Muhammadiyah Kenteng, dan Masjid Kholid Bin Walid Kenteng,” imbuhnya.

Kepala Madrasah juga bercita-cita untuk dapat membawa MI Muhammadiyah Kenteng mengglobal menjadi madrasah unggulan. Maka dalam diskusi ini diputar pula video klip dokumenter MIM Kenteng untuk perkenalan madrasah. Adapun yang menjadi bahan pertimbangan untuk mewujudkan MIUMKU dari MIM Kenteng di antaranya sudah dimulainya penguatan dari segi internal dan eksternal.

Gita Danu Pranata, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah mengapresiasi tinggi apa yang menjadi terobosan MIM Kenteng terkait pengembangan madrasah menjadi MIUMKU, maka PWM DIY hadirkan para pakar/ahli pendidikan utnuk membantu dalam mewujudkan MIUMKU.

Adapun dialog, dibuka oleh Kepala Madrasah terkait pemaparan kegiatan belajar mengajar mulai dari masuk hingga pulang sekolah. Pemaparan ekstra sekolah juga ada tapak suci, kesenian (menyanyi dan menari ), Hizbul Wathan, Qiro’ah, Olahraga, Melukis.

Ketua PDM Kulon Progo, Dr. H. Jumarin, M.Pd. menjelaskan bahwa modal awal penguatan madrasah yaitu dari dukungan masyarakat, dan dari pihak pimpinan, penataan program sekolah, bidang akademis dan non akademis perlu ditingkatan.

Sedang Kasi Dikmad, Dra. Hj. Sulasmi, M.A. menyampaikan apresiasinya atas kinerja MIM Kenteng. “Kami mengapresiasi tinggi dengan sepak terjang MIM Kenteng yang berada di tempat yang kritis atau mayoritas non muslim. KMA 184 berisis tentang beberapa pertimbangan terkait madrasah yang mau unggul, sesuai SOP setidaknya ada penghargaan minimal tingkat nasional, punya sarana prasarana yang memenuhi, terdapat kelas khusus minimal 1 bidang unggulan, punya guru yang kompeten, mampu membiayai secara mandiri, siap melaksanakan kurikulum sesuai KMA, punya roadmap kurang lebih 2-3 tahun ke depan,” paparnya.

Dr. Tasman Hamami selaku Dikdasmen PWM DIY memberikan masukan tentang Kerangka Madrasah Unggul. “Poin pertama untuk merintis madrasah unggulan butuh gerakan Iner Driver, kepala madrasah yang hebat itu yang mampu berfikir out of the box, berkompeten, inovatif dan kreatif.” jelasnya.

Sementara Drs. H. Sarjono, M.S.I  menitikberatkan pada inovasi dalam dialognya. “Madrasah anak milenial dapat dikembangkan pada saat ini, inovasi sekolah yang baru, solidaritas guru, mempertahankan semangat sekolah untuk berkemajuan dan berkelanjutan,” tuturnya.

Banyak pihak yang mendukung terkait dengan adanya rintisan MIUMKU, dari pihak pemerintahan desa Demangrejo juga ikut andil dalam memberikan pertimbangan dan masukan untuk mencapai MIUMKU. Seperti yang disampaikan Lurah Demangrejo, Gunawan. “Kami merasa sangat bangga dengan kemajuan dari MIM Kenteng, yang dulu merupakan madarsah yang kecil kini mulai berkembang secara pesat. Tentunya peran dari kepala madrasah. Kami juga berharap untuk Kepala Madrasah dan juga guru-guru yang berperan di madrasah ini dapat terus istiqomah dalam berjuang” harapnya.

“Madrasah di lingkup kami merupakan salah satu basis kekuatan keIslaman di Kalurahan Demangrejo dan Pedukuhan Kenteng. Maka kami berharap untuk dapat terus melanjutkan perkaderan dan penguatan. Kami akan mendukung dan siap di garda terdepan untuk kemajuan Madarasah, yang akan dirintis menjadi MIUMKU,” jelas Pak Samiran selaku Kamituo Kalurahan Demangrejo.

MTS (Moral Technologi School) merupakan gagasan baru dari Dinas Kulon Progo yang bekerjasama dengan Sekolah Literasi Indonesia dan juga Arjuna Team dari MIM Kenteng. Semoga  kerjasama ini dapat membawa kemajuan bagi sekolah dan madrasah di Kulon Progo. (ras/abi)

Tetap sehat dan semangat

#LawanCovid-19

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *