Tingkatkan Kualitas, Guru dan Kepala MI Ma’arif Sangon Ikuti Bimtek Jurnalistik

Kulon Progo (MIMASA) – Pelatihan jurnalistik memang perlu diadakan sebagai bentuk melatih kreatifitas guru dalam kepenulisan, guru tidak hanya sebagai pengajar tetapi guru juga bisa berperan sebagai jurnalis. Guru dan Kepala Madrasah MI Ma’arif Sangon mengikuti Bimtek Jurnalistik yang diadakan Kelompok Kerja Guru MI Wilayah Temon – Kokap dan Panjatan yang bertempat di MIN 1 Kulon Progo, Selasa (8/9/2020).

Pengawas Madrasah, Drs. H. R. Imam Aladin Nur memberikan arahan agar kegiatan Bimtek sebagai sarana untuk guru dapat meningkatkan kemampuan dalam menulis berita.

Kepala MI Ma’arif Sangon, H. Rohadi, S.Ag, M.SI mengapresiasi dan menyambut gembira dengan kegiatan Bimtek Jurnalistik, dengan menggali ide-ide berita serta teknik penulisan. “Guru-guru MI Ma’arif Sangon diharapkan dapat mengelola bahan berita dan menyebarluaskan melalaui media massa secara akuntabel,” pinta Rohadi.

“Bimtek ini sangat bermanfaat untuk guru-guru MI Ma’arif Sangon, karena segala kegiatan madrasah dapat diberitakan, terutama melalui website Kankemenag Kulon Progo dan Kanwil Kemenag DIY,” imbuhnya.

Sementara itu menurut Pengawas Madrasah, Barokatussolihah, S.Ag., M.SI. bahwa keberhasilan jurnslistik itu ada tiga indikator. “Ada tiga indikatoar keberhasilan dalam jurnalistik pertama memahami jurnalisitk, kedua memiliki keberanian menulis dan ketiga mampu menulis berita,” ungkapnya.

Prinsip menulis berpusat pada fakta obyektif, menulis sebagai pencerahan, menulis sebagai pembelajaran, menyeluruh dan berkesinambungan, berbasis iklas dan bersedia dibaca, dikoreksi, dianalisis, dikiritik,” tambah Ika sapaan akrabnya.

Sementara itu, Prihono selaku narasumber ke dua menyampaikan berkaitan dengan pedoman penulisan berita di Website Kankemenag Kulon Progo yaitu judul harus singkat, tidak huruf besar atau kapital. Paragraf pertama diawali nama kota, satker dan dilanjutkan pokok dalam kalimat tidak langsung. Paragraf pertama diakhiri dengan nama jabatan, nama narasumber, nama kegiatan, tempat dan waktu. “Paragraf kedua berupa kalimat langsung dari narasumber, diakhiri dengan katanya, ucapnya, dan lain-lain. Paragraf selanjutnya bisa dengan kalimat langsung maupun tidak langsung,” terangnya.

“Paragraf terakhir kalau berupa kalimat langsung diakhiri dengan pungkasnya, kalau beda narasumber bisa menggunakan seperti pada paragraf kedua.  Dibelakang paragraf terakhir diberi inisal penulis dengan 3 huruf, kecil semua,” pungkas Prihono. (dyh/abi)

Tetap sehat dan semangat

#LawanCovid-19

 

3 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *