MTsN 3 Kulon Progo Aktifkan TPA di Masa Pandemi
Kulon Progo (MTsN3KP) – Masa pandemi belum juga berakhir berkaitan dengan hal tersebut orangtua dan wali siswa berharap kegiatan ekstrakurikuler TPA di madrasah segera dimulai. Untuk itu diadakan Rapat Koordinasi, Senin (16/11/2020). Atas berbagai saran dan masukan, akhirnya diputuskan ekstrakurikuler Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) atau lebih umum disebut tahfidz di Madrasah Tsanawiyah Negeri 3 Kulon Progo dimulai.
Pelaksanaan ektrakurikuler tahfidz pada era pandemi ini setiap kelas hanya seminggu sekali. Hari senin kelas 9, Selasa kelas 8, dan Kamis untuk kelas 7. Jam pelaksanaan bergilir dari jam 14.00-14.20 untuk kelas A, jam 14.20-14.40 kelas B dan 14.40-15.00 kelas C.
Kegiatan ini dilaksanakan sesuai dengan prosedur protokol kesehatan. Setiap siswa wajib datang sesuai jadwalnya, menggunakan masker, mencuci tangan ketika sampai di madrasah, dan selalu menjaga jarak. Khususnya ketika siswa antri menghadap untuk setoran hafalan satu-persatu kepada guru pembimbing masing-masing, selain itu semua guru pembimbing TPA difasilitasi penutup wajah oleh madrasah.
Kegiatan belajar mengajar (KBM) selama pandemi Covid-19 di MTsN 3 Kulon Progo sejak (20/3/2020) dilakukan secara kombinasi dalam jaringan dan luar jaringan. Untuk semua kegiatan ekstrakurikuler otomatis spontan terhenti pelaksanaannya.
Waka Humas MTsN 3 Kulon Progo, Bekti Pratiwi menyampaikan bahwa selama masa pandemi siswa diberikan lembar evaluasi untuk diisi. Kemudian lembar tersebut dikumpulkan secara periodik kepada wali kelas. “Lembar-lembar evaluasi kegiatan harian seperti catatan kegiatan sholat lima waktu, catatan tadarus Al-Qur’an sudah diberikan kepada semua siswa, dan dikumpulkan secara periodik kepada wali kelas masing-masing,” ujar Bekti Pratiwi.
Sementara itu Wali Kelas IX/A, Kustiningsih, menjelaskan bahwa tidak semua siswa maupun orangtua sempat dan mau mengisi lembar evaluasi yang sudah disediakan madrasah untuk mencatat proses pelaksanaan ibadah wajib harian putra-putri mereka.
Kepala Madrasah, Muhammad Muslich Purwanto mengatakan bahwa program ini sebagai usaha yang tersistem dalam memajukan kompetensi membaca dan tahfidz Al-Quran secara baik dan benar siswa selama tiga tahun belajar di madrasah.
Sejak tahun 2017 madrasah sudah bekerja sama dengan Jam’iyyatul Qurra’ Wal Huffadz Nahdatul Ulama (JQH NU) Kulon Progo dalam penyediaan guru pembimbing ektrakurikuler ini.
“Ada enam dewan guru tahfizd yaitu: Muhdi, Ahmad Munib, Umratul Afidah, Istijabah, Muawiyah, dan Ikhtarul Khusniyah. Empat guru adalah alumni Pondok Pesantren Salafiyah Assyafi’iyyah Mlangi, dan dua guru dari Pondok Pesantren Nurul Haromain Sentolo, dua orang guru hafidzah Al-Quran 30 juz,” ungkap Muslich.
Sedangkan Koordinator Tahfidz, Rini Dwi Hastuti mengaku mendapat dukungan dari wali murid untuk pelaksanaan ektrakurikuler di masa pandemi ini. “Orangtua sangat mendukung madrasah dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler tahfidz di masa pendemi Covid 19 ini,” ungkap Rini.
Ektrakurikuler tahfidz di MTsN 3 Kulon Progo dalam KBM normal siswa kelas 7 dan 8 dilaksanakan dua kali seminggu, secara klasikal pada hari senin dan selasa. Untuk kelas 9 hanya seminggu sekali yaitu pada hari kamis secara sorogan (satu persatu siswa menghadap guru pembimbingnya bergantian).
“Untuk menjaga hafalan siswa agar tidak lupa dan sarana pengoptimalan waktu di rumah ketika masih periode pandemi dengan pembelajaran jarak jauh (PJJ) pelaksanaan ektrakurikuler tahfidz ini sangat penting dilakukan,” tambanya.
Data awal kemampuan membaca Al-Quran 82 siswa baru tahun pelajaran 2020/2021 yang berasal dari catatan wawancara ketika masa orientasi siswa madrasah antara lain: 31 anak (38%) siswa mempunyai kemampuan yang rendah, 21 siswa (25%) sudah mempunyai kemampuan yang sedang, dan 30 anak (37%) siswa mempunyai kemampuan yang cukup.
Belum adanya kepastian kapan bisa dimulainya KBM normal setelah masa pandemi ini membuat kuatir para orangtua akan pengalaman belajar siswa. Pembiasaan baru dengan belajar menggunakan fasilitas media elektronik berupa handphone yang mempunyai fasilitas android dengan aplikasi WhatsApp adalah hal baru yang membutuhkan pengawasan dan pendampingan yang ketat dari orangtua.
“Harapannya dengan dimulai ektrakurikuler TPA ini, para orangtua mempunyai alasan yang kuat untuk mengingatkan putra-putrinya agar memperbanyak membaca Al-Quran. Untuk membuat hafalan baru dan mengulang hafalan lama yang siap disetorkan seminggu sekali,” pungkas Rini. (rdh/abi).
Tetap sehat dan semangat
#LawanCovid-19
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!