MTsN 4 Kulon Progo Gelar Pelatihan Membatik

Kulon Progo (MTsN4KP) – Era pandemi membuat dunia Pendidikan mengalihkan berbagai program agar bisa tetap dijalankan. Beberapa program kemudian direvisi agar memungkinkan terlaksana. Demikian juga yang dilakukan MTsN 4 Kulon Progo. Karena tidak memungkinkan untuk melaksanakan jelajah budaya, kegiatan tersebut kemudian dialihkan dengan mengadakan acara intern yang dapat menghadirkan siswa secara terbatas, dalam bentuk Pelatihan Membatik. Kegiatan dilaksanakan di madrasah setempat, Sabtu-Ahad (28-29/11/2020).

Pelatihan membatik tersebut diselenggarakan di akhir masa pembelajaran semester gasal 2020/2021 dan diikuti oleh perwakilan siswa kelas VII, VIII, OSIS, dan DKP. Acara tersebut terlaksana bekerjasama dengan Sanggar Batik Thinthing Kulon Progo. Bertindak sebagai narasumber pelatihan pada hari pertama, Ari Hargiatmi, S.Sn. Di hari kedua pelatihan membatik lanjut diampu oleh Sri Windari, S.Pd. dan Ika Tri Wahyuningsih, S.Pd.

Dalam acara pembukaan pelatihan, Drs Sukarlan menyampaikan apresiasinya atas penyelenggaraan pelatihan membatik tersebut. Ia berharap bahwa pelatihan tersebut dapat menjadi salah satu pemantik ke depannya MTsN 4 Kulon Progo dapat mengembangkan seni membatik tersebut.

“Saya berharap para siswa dapat menemukan jati diri.  Sekarang, tugas kalian adalah belajar sebanyak mungkin. Kuasai ilmunya, jadikan hobi dan kesenangan. Kelak jadikan profesi,” pesan Sukarlan.

Ia pun menyampaikan bahwa seni membatik merupakan salah satu cara untuk bisa berdagang, seperti apa yang diajarkan Rasulullah SAW. Bahkan semenjak zaman Nabi Daud, adab dan seni berbusana telah dikembangkan. “Apa yang dilakukan sekarang dengan membatik ini, tentulah berdasarkan yang telah dicontohkan nabi,” imbuhnya.

Sementara itu, Pengelola Sanggar Batik Thinthing, Ari Hargiatmi, S.Sn. menyampaikan materi batik dasar sekaligus memotivasi para siswa agar bersemangat dalam belajar budaya dan juga belajar berorganisasi.

Ari, panggilan akrabnya, menyampaikan bagaimana batik menjadi salah satu identitas/simbol sebuah bangsa atau negara. Ia juga menyampaikan keknik-teknik dasar mencanting, mencelup, dan mewarnai. “Di Kulon Progo sendiri, batik menjadi salah satu komoditas seni sekaligus pariwisata, di antaranya batik geblek renteng,” paparnya.

Para siswa tampak antusias mengikuti pelatihan batik dan bersemangat mencoba sendiri untuk bisa membuat motif, menutup dengan malam, mencelup, mewarna, dan pencopotan malam. Waktu pelatihan dua hari dirasa tak cukup untuk menguasai teknik dasar membatik yang baik oleh karenanya program membatik tersebut diharapkan akan berlanjut pada teknik lanjutan sehingga siswa dapat menghasilkan produk batik yang layak jual. (siw/abi).

Tetap sehat dan semangat

#LawanCovid-19

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *