Workshop Fabel KYM, Peserta Mesti Kuasai 4 Hal

Kulon Progo (MTsN6KP) – Untuk dapat membuat fabel (cerita binatang) ada empat hal yang mesti dikuasai, yakni: tema, judul, tokoh dan karakter, serta konflik. Hal itu disampaikan oleh Founder Komunitas Yuk Menulis (KYM), Vitriya Mardiyati dalam Workshop Fabel secara daring, Senin (21/12/2020).

“Tema dibuat sederhana saja, tidak perlu terlalu rumit. Yang penting sesuai dengan perkembangan jiwa anak-anak. Judul diusahakan agar menimbulkan rasa penasaran, sehingga membuat pembaca tertarik,” ungkapnya.

“Selanjutnya tokoh dibuat imajinatif dengan nama orang, memiliki sifat seperti manusia, namun tetap dengan karakter binatang agar pembaca tidak merasa digurui dan larut dalam cerita tersebut. Sedangkan konflik adalah permasalahan, usahakan konfliknya sederhana saja. Konflik dibuat sederhana namun penyelesaiannya yang memikat dan sulit ditebak. Dalam membuat konflik, penulis harus berpikir secara liar. Karena pola pikir yang apa adanya membuat pembaca bosan dan pasti tidak tertarik untuk membaca cerita lainnya. Dan jangan membuat konflik yang nanti menakut-nakuti anak,” imbuh Vitriya.

Workshop yang berlangsung mulai Sabtu malam (19/12/2020) diikuti 188 peserta dari seluruh penjuru Indonesia dengan berbagai latarbelakang profesi. “Workshop yang dilaksanakan di KYM polanya 20% teori dan 80% praktik. Di akhir workshop harus ada karya yang dihasilkan minimal membuat antologi. Namun menurut pengalaman terdahulu 90% peserta bisa menghasilkan karya solo ,“ lanjut Vitriya.

Narasumber kedua Sri Mey Ekowati, Guru SD Muhammadiyah 2 Kauman Surakarta yang juga penulis buku, cerita anak, fabel, artikel, editor. Menurutnya untuk menulis fabel harus mengetahui kehidupan binatang yang akan kita tulis sebagai tokoh (tingkahnya, makanannya, berkembangbiaknya, dan lain-lain. Untuk bisa menulis diawali dengan ide. Cara mendapatkan ide: dengan membaca buku/majalah/koran, mengamati binatang di sekitar kita, melihat tayangan televisi, film dokumenter binatang, dan sebagainya. “Semakin menarik dan unik ide, maka semakin keren cerita yang kita tulis,” tandasnya.

Beberapa peserta merasakan serunya mengikuti workshop ini. Wiwik Andriani, S.Pd Guru SD Kabupaten Jombang merasa senang, karena mendapatkan pengalaman baru cara membuat cerita fabel, bertemu narasumber yang kece, dan teman-teman yang luar biasa semangatnya. Wiwik punya target dapat membuat buku solo.

Fitri Novianti, Guru dari Palembang merasa senang dan asyik, karena di saat orang-orang liburan ketempat-tempat yang indah, justru memilih libur bersama KYM untuk belajar menulis fabel dengan sangat mudah. Target yang ingin dicapai setelah ikut workshop paling tidak bisa menulis satu buku solo, dan ilmunya dapat ditularkan para siswa.

Guru Majalengka Jawa Barat, Iit Sutimah merasakan serunya ikut workshop fabel karena narasumbernya membimbing dengan sangat sabar dan memberi tugas yang menantang! Target yang ingin dicapai setelah ikut workshop ia ingin membuat buku solo Fabel.

Giyoto, M.Pd., Guru SDN Lempuyangwangi Yogyakarta merasa sangat tertantang untuk meningkatkan kompetensi diri. “Instrukturnya hebat dan merakyat, gundah gulana ku terobati,” ujarnya.

Sedangkan Guru MTsN 6 Kulon Progo, Drs. Sutanto ikut workshop ini karena ketagihan menulis. Terlebih setelah berhasil menerbitkan 3 buku solo, rasanya ingin terus dan terus menulis. “Di awal tahun 2021 ingin menambah 2 karya buku solo yaitu kumpulan 333 pantun dan cerita fabel,” tuturnya. (tan/abi).

Tetap sehat dan semangat
#LawanCovid-19

2 replies
  1. Elis susilawati
    Elis susilawati says:

    Saya”Elis Susilawati” guru SMPN 3 Jatiwangi .merasa senang bertemu dengan kawan2 KYM,Mba vie yang enerjik,ketemu dengan narsum yg super hebat2,membangkitkan semangat saya untuk rajin menulis,”fabel”salah satu insfirasi saya dlm berkarya,salam kenal semuanya 🥰

    Balas

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *