Ikuti Bedah Buku, Guru MTsN 3 Kulon Progo Ingin Hasilkan Karya

Kulon Progo (MTsN3KP) – Setelah mengikuti acara Bedah Buku, ternyata bisa menggugah semangat seseorang untuk menulis dan menghasilkan karya sastra. Meski dengan hasil yang berbeda, namun setidaknya ada kemauan untuk berkarya. Guru MTsN 3 Kulon Progo, Ana Harsiwi menyampaikan hal itu usai mengikuti acara Bedah Buku Gumam Tebing Menoreh di Aula Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Kulon Progo, Ahad (20/1/2021).

“Saya jadi ingin menulis dan menghasilkan karya sastra. Meski bukan novel, namun saya harus tetap belajar untuk berkarya,” ungkapnya.

“Ini saya lagi proses menulis cerpen, namun belum selesai karena banyak kendala terkait tugas administrasi guru dan lain-lain. Meski demikian saya harus tetap semangat,” imbuh Ana.

Ana juga berharap agar ke depannya setiap ada karya sastra yang terpublikasi bisa mendapat respon yang baik dari pembaca, terutama sesama guru. “Jadi kita harus merespon dengan baik setiap publikasi karya sastra. Dengan begitu, nantinya ketika kita mempunyai hasil karya sastra juga akan direspon baik oleh orang lain,” ujarnya.

Dalam bedah buku tersebut Narasumber sekaligus penulis novel Gumam Tebing Menoreh yang juga Guru MTsN 4 Kulon Progo, Siwi Nurdiani mengatakan bahwa novelnya ditulis berawal dari mimpinya. “Ini semua berawal dari mimpi, ingin mempunyai novel yang bisa dibaca banyak orang,” ungkap Siwi.

Siwi mengatakan bahwa ia hanyalah wanita gunung yang ingin meraih mimpi. Rumahnya di tepi tebing. Untuk itu ia mengangkat dalam karyanya berjudul Gumam Tebing Menoreh. “Dalam novel ini, saya ingin memromosikan Kulon Progo agar makin dikenal banyak orang,” imbuhnya.

“Sastra itu tidak hanya sekedar fiksi. Apa yang ada di dekat kita bisa ditulis menjadi sebuah karya sastra. Sastra adalah rekaman peristiwa sosial, dan fiksi itu hasil perenungan serta imajinasi,” pungkas Siwi.

Adapun beberapa karya Siwi Nurdiani yang telah terbit antara lain: Sihir Negeri Pasir (Diva Press, 2012), Merpati untuk Dewa (Indie), Denting Hujan (Diva Press, 2017), Gumam Tebing Menoreh (Diva Press, 2018), Girl Power (Sabda Media, 2012).

Selain itu, Seorang Gadis Sesobek Indonesia (Lumbung Aksara, 2017), Nyanyian Menoreh, Asa Bersemi di Pesantren (Majalah Muslimah, 2004), Sayap Malaikat di Korden Biru, Senyap (Majalah Bakti), Afternoon Tea (Majalah Kartini), dan Anakonda terbit di Koran Media Indonesia. (ahs/abi).

Tetap sehat dan semangat

#LawanCovid-19

1 reply
  1. Nadia
    Nadia says:

    Semoga kita semua bisa meluangkan waktu untuk menulis karya sastra seperi mbak Siwi.
    Semangat mbak Siwi berkarya terus sampai tua.

    Balas

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *