MIN 2 Kulon Progo Gelar Sosialisasi Ujian Madrasah dan ASPD

Kulon Progo (MIN2KP) –Dalam rangka menyukseskan Ujian Madrasah dan Assesment Standarisasi Pendidikan Daerah (ASPD) MIN 2 Kulon Progo menggelar Sosialisasi Ujian Madrasah Tahun Pelajaran 2020/2021 dan ASPD. Acara berlangsung Senin (8/3/2021) di ruang kelas V dan VI madrasah setempat.

Kepala MIN 2 Kulon Progo, Etik Fadhilah Ihsanti, S.Pd.I., M.Pd, menyampaikan bahwa acara ini dilaksanakan agar orangtua  mengetahui beberapa hal tentang ujian madrasah dan ASPD. “Acara ini dilakukan dengan tujuan agar orangtua/wali murid mengetahui hal-hal yang berkaitan degan ujian madrasah dan ASPD,“ ujarnya.

Etik juga menyampaikan bahwa ada perbedaan antara UM dan ASPD baik secara tujuan, materi, teknis, maupun waktu pelaksanaan. ”Ada beberapa perbedaan antara UM dan ASPD baik secara tujuan, materi, teknis, maupun waktu pelaksanaan. Mengacu pada POS UM 2021 tujuan dari UM adalah untuk mengukur capaian kompetensi peserta didik dan pemenuhan salah satu syarat penentuan kelulusan. Mata pelajaran yang diujikan dalam UM meliputi seluruh mata pelajaran pada kelas akhir masing-masing jenjang pendidikan. Teknis penyelenggaraan UM secara daring dan/atau tatap muka, sesuai dengan kondisi daerah masing-masing. Pelaksanaan ujian dijadwalkan dalam rentang waktu mulai 15 Maret sampai dengan 10 April 2021 yang dapat dilaksanakan secara daring maupun luring. Tergantung dengan kondisi murid dan lingkungan madrasah,“ tutur Etik.

Sementara itu untuk Assesment Standarisasi Pendidikan Daerah (ASPD) bertujuan menjamin kualitas pendidikan di DIY dan menyiapkan PPDB jenjang SMP, khususnya jalur prestasi. Mata Pelajaran ASPD adalah Bahasa Indonesia, Matematika, dan IPA dengan materi yang sesuai dengan kisi-kisi USBN tahun 2018/2019. Bentuk soal ASPD adalah pilihan ganda dengan system Computer Based Test (CBT), bisa menggunakan HP android, dan diharapkan cukup satu sesi. Waktu pelaksanaan ASPD utama adalah 5-8 April 2021 dan susulan 15 -16 April 2021.

Salah satu dari orangtua/wali murid, Oktafiana berharap bahwa pelaksanaan ujian madrasah ataupun ASPD dapat dilaksanakan dengan tatap muka di madrasah. Ia berpendapat jika pelaksanaan ujian di madrasah akan menghasilkan nilai yang lebih valid karena tidak dibantu oleh orang tua maupun mencari di internet. “Saya berharap ujian madrasah dapat dilaksanakan secara tatap muka di madrasah dengan pengawasan langsung dari bapak ibu guru. Hasilnya lebih asli, karena tanpa bantuan orangtua dan internet,“ kata Okta.

Menanggapi usulan tersebut, kepala madrasah menegaskan bahwa untuk ujian madrasah bersifat fleksibel, disesuaikan dengan kondisi yang ada. “Apabila orangtua menghendaki secara luring (tatap muka) maka madrasah akan berupaya semaksimal mungkin untuk memfasilitasi, tentunya dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Namun untuk ASPD karena berbasis komputer (online) maka kita mengikuti aturan yang ditetapkan. Jika ada kendala, akan dicarikan solusi yang paling tepat,” tegas Etik. (fas/abi).

Tetap sehat dan semangat
#LawanCovid-19

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *