Sekolah Kebangsaan 4, Pahami dan Hormati Kesucian Agama Kristen


Kulon Progo (FKUB) – Simbol salib yang ada di Gereja Kristen Jawa sebagai pengingat hubungan manusia dengan Tuhan dan sesama. Pdt. Martinus Dwi Anggara, S.Th mengatakan hal tersebut dalam kegiatan Sekolah Kebangsaan 4 dengan tema Memahami dan Menghormati Kesucian Agama Kristen di GKJ Palihan, Senin (26/4/2021).

Pdt. Martinus menyampaikan bahwa salib dalam agama Kristen tidak ada corpus (tubuh) Yesus karena sudah bangkit ke surga. “Penghayatan imannya menanti kedatangan Yesus yang kedua atau akhir zaman. Sementara salib umat Katolik ada corpusnya, karena penghayatannya melalui penderitaan Yesus disalib mendatangkan keselamatan,” paparnya.

Di dalam Gereja Kristen terdapat mimbar tempat pendeta menyampaikan firman Tuhan. Sedangkan alat musik untuk mengiringi pujian dalam peribadatan. Gereja Kristen tidak memiliki banyak simbol. Peribadatannya pun menyampaikan dan menerangkan firman Tuhan.

Pdt. Martinus menjelaskan bahwa umat Kristen Jawa di Kulon Progo berasal dari jemaat Kyai Sadrach Suropranoto. Gereja Kristen tertua di Kulon Progo ialah GKJ Temon tahun 1900 dan GKJ Wates tahun 1927. Saat ini umat Kristen Jawa memiliki 12 Gereja dan beberapa Pepanthan. Selain itu, di Kulon Progo terdapat sinode Gereja Pentakosta di Indonesia (GPdI), Gereja Kristen Alkitab Indonesia (GKAI), Gereja Bethel Indonesia (GBI), Gereja Baptis Indonesia (GBI), Gereja Baptis Independen, Gereja Kerasulan Baru, Gereja Kristen Protestan Indonesia (GKPI), Gereja Tarbernakel. Jadi jumlahnya keseluruhannya ada 10 sinode. “Sinode gereja-gereja Kristen bergabung dalam Badan Kerja Sama Gereja-Gereja Kristen (BKSGK) Kulon Progo,” tutur Pdt. Martinus selaku Ketua BKSGK Kulon Progo.

Para peserta Sekolah Kebangsaan yang diselenggarakan Pusat Studi Hak Asasi Manusia Universitas Islam Indonesia (PUSHAM UII) diikuti perwakilan pemuda agama Kristen, Katolik, Islam, Hindu, dan Buddha, serta Perempuan Berkebaya. Hadir juga dalam Sekolah Kebangsaan ini ialah Burhani Arwin mewakili FKUB Kulon Progo, Kismarjaka (Polres), Priyono (Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga), Mudopati Purbohandowo (Badan Kesatuan Bangsa dan Politik),  dan Prihono (Kantor Kementerian Agama Kulon Progo). Para perwakilan instansi pemerintah di Kulon Progo mendukung acara ini. (her/abi).

Tetap sehat dan semangat
#LawanCovid-19

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *