Sekolah Kebangsaan 5, Mengenal Ormas Muhammadiyah

Kulon Progo (FKUB) – Muhammadiyah adalah organisasi keagamaan yang berbentuk persyarikatan didirikan oleh KH. Ahmad Dahlan di Yogyakarta tahun 1912. Muhammadiyah merupakan gerakan dakwah amar makruf nahi mungkar. Sekretaris Pengurus Daerah Muhammadiyah Kulon Progo, Burhani Arwin menyampaikan hal itu dalam Sekolah Kebangsaan 5 dengan tema Peran Muhammadiyah dalam menjaga kerukunan dan kebangsaan di Kantor PD Muhammadiyah, Kriyanan, Wates, Kamis (29/04/2021).

“Sebagai organisasi keagamaan Islam, Muhammadiyah yang berdiri mulai tahun 1912 ini merupakan gerakan dakwah, amar makruf nahi mungkar, tajdid yang berlandaskan Al-Qur’an dan Sunnah. Organisasi ini didirikan oleh KH. Ahmad Dahlan di Yogyakarta,” tutur Burhani.

Lebih lanjut Burhani menerangkan bahwa Organisasi Muhammadiyah dari berdiri sampai saat ini telah memiliki 15 ketua umum yaitu K.H. Ahmad Dahlan, K.H. Ibrahim, K.H. Hisyam, K.H. Mas Masur, K.H. Bagoes Hadikoesoemo, Buya A.R. Sutan Mansur, K.H. Yunus Anis, K.H. Ahmad Badawi, K.H. Faqih Usman, K.H. A.R Fachruddin, K.H. Ahmad Azhar Basyir, Prof. Amin Rais, Prof. Ahmad Syafii Maarif, Prof. Din Syamsuddin, dan Prof. Haedar Nashir. Sedangkan Di Kulon Progo, Pimpinan Daerah Muhammadiyah pertama dipimpin oleh K.H. Koshim (1890), dan sekarang dipimpin oleh Jumarin.

“Dalam isu kebangsaan, para anggota Muhammadiyah telah banyak yang menjadi tokoh dan pahlawan nasional. Ada yang ikut mendirikan bangsa diantaranya Sukarno dan K.H. Bagoes Hadikoesoemo; menjadi ulama seperti K.H. Abdul Malik Karim Amrullah atau sering disebut Buya Hamka; dan ada militer seperti Jenderal Sudirman,” imbuhnya.

Burhani melanjutkan, Muhammadiyah memiliki kepribadian beramal dan berjuang untuk perdamaian dan kesejahteraan, memperbanyak kawan, lapang dada, bersifat keagamaan dan kemasyarakatan, mengindahkan segala hukum, amar ma’ruf nahi mungkar, aktif dalam perkembangan masyarakat dengan maksud ishlah, kerja sama dengan semua golongan Islam dalam menyiarkan dan mengamalkan agamanya, membantu pemerintah serta bekerjasama dengan golongan lain, bersifat adil serta korektif ke dalam dan keluar.

Sekolah Kebangsaan yang diinisiasi oleh PUSHAM UII dihadiri oleh anggota FPLA dari perwakilan agama Islam, Katolik, Kristen, Buddha, dan Hindu. Hadir juga anggota Perempuan Berkebaya, Bakesbangpol (Mudopati), Polres (Aris Sutrisno), Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Dian Putra Karana), Kankemenag (Prihono), dan FKUB (Nur Isnandar). Para perwakilan instansi pemerintah mengapresiasi Sekolah Kebangsaan ini dan berharap para peserta dapat memelihara dan menjaga kerukunan umat beragama di Kulon Progo. (her/abi).

Tetap sehat dan semangat

#LawanCovid-19

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *