Pelangi Ramadan di MTsN 4 Kulon Progo
Kulon Progo (MTsN4KP) – Isi keberkahan Ramadhan dengan ibadah dan menuntut ilmu menjadikan tetap indah, meskipun masih dalam situasi pandemi yang belum juga usai. Selama sepekan, siswa MTsN 4 Kulon Progo mengikuti rangkaian kegiatan Pesantren Ramadhan 1442 Hijriyah, secara daring. Pesantren berlangsung sejak Senin (3/5/2021) hingga Sabtu (8/5/2021).
Ketua Panitia, Teguh Suryono mengatakan bahwa kali ini pesantren masih dilaksanakan secara daring seperti tahun lalu. “Mengantisipasi saja. Agar supaya aman dan tetap melaksanakan ibadah dengan tenang,” ujarnya.
Ia pun tetap meyakinkan bahwa tidak mengurangi esensi dari pesantren Ramadhan. “Tetap terasa nuansa Ramadhan, dan membuat siswa lebih dekat dengan keluarga terutama,” imbuh Teguh.
Teguh juga menjelaskan tentang kolaborasi antara arahan dari madrasah dan kerjasama dengan pemantauan orangtua di rumah. Kegiatan harian dimulai dengan shalat dhuha, taddarus, hafalan, membantu mempersiapkan buka puasa, buka bersama keluarga di rumah atau lingkungan masjid, dan tarawih. Selain itu, tiap hari akan diisi dengan satu materi berbeda. Hari pertama, siswa diajak untuk mendalami cara menyusul naskah ceramah singkat yang diberikan sebagai kultum ataupun ceramah melaui media sosial. Hal ini diberikan sebab ceramah menjadi salah satu media dakwah yang lazim digunakan di Indonesia.
Hari kedua, siswa diajak mengenal lebih jauh mengenai karya seni Islam, yakni kaligrafi. Selain mempelajari teknik-teknik dasar, siswa juga ditantang untuk membuat kaligrafi mereka sendiri dan dapat ditampilkan di media sosial yang mereka miliki.
Selanjutnya pada hari ketiga, siswa diingatkan lagi untuk membaca dan melantunkan asmaul husna secara mandiri. Jika biasanya siswa membaca asmaul husna tiap hari di kelas, dalam situasi pandemi ini tentu mereka tidak mendapatkan kesempatan itu. Maka dengan menekankan lagi membaca asmaul husna di rumah masing-masing, diharapkan dapat menjadi kebiasaan para siswa.
Hari keempat, kegiatan pesantren di isi dengan materi mempelajari tata cara dan kalimat untuk sungkem/halal bil halal menggunakan bahasa jawa. Siswa diarahkan untuk mencari narasumber di lingkungan mereka mengenai susunan dan tata cara sungkem, harapannya agar di hari raya nanti mereka dapat memraktikkannya. Guru Bahasa Jawa, Ismi Subekti mengungkapkan bahwa kegiatan itu untuk belajar unggah ungguh. “Sengaja memberikan materi ini, agar anak mau belajar unggah-ungguh adat jawa yang penuh tata krama dan sopan santun,” kata Ismi.
Meski tak dapat bertemu langsung, diharapkan kegiatan pesantren Ramadhan ini dapat mengisi hari-hari dengan ilmu baru dan amal shalih. Sembari berdoa, semoga pandemi segera usai dan semua terhindar dari segala macam virus dan marabahaya. (siw/abi).
Tetap sehat dan semangat
#LawanCovid-19
Semoga masih bisa bertemu ramadan ditahun depan