MA Al Azhar Boyolali Belajar Tefa di MAN 2 Kulon Progo

Kulon Progo (MAN2KP) – MAN 2 Kulon Progo merupakan madrasah plus keterampilan. Madrasah yang sudah ternama dengan program keterampilan dengan fasilitas yang sangat memadahi untuk mencetak generasi yang terampil, berakhlak mulia, inovatif, dan berwawasan lingkungan. Maka dari itu, MAN 2 Kulon Progo sering sebagai kiblat untuk studi banding oleh madrasah-madrasah lain.

Seperti pada Selasa, (15/6/2021), MAN 2 Kulon Progo menerima kunjungan studi banding dari MA AL Azhar Boyolali. Rombongan yang berjumlah sebelas orang diterima langsung oleh kepala MAN 2 Kulon Progo dan dewan guru di Hall Gedung Pusat Pembelajaran Terpadu Kampus 2.

Kepala MA Al Azhar, Faizal Zaini, S.Pd. menyampaikan bahwa tujuan dari kunjungan tersebut untuk mencari ilmu tentang program keterampilan atau vokasi, riset, dan strategi lolos SPAM PTKIN. ”Kami ingin belajar dari MAN 2 Kulon Progo, karena madrasah ini sudah terkenal dengan program vokasi. Sementara di MA Al Azhar program tersebut masih baru dengan keterbatasan guru keterampilan,” jelas Faizal.

Kepala MAN 2 Kulon Progo, Hartiningsih, M.Pd., dalam sambutannya mengucapkan selamat datang dan terima kasih atas kunjungan MA AL Azhar ke madrasahnya. Aning (sapaan akrab Hartiningsih) juga memperkenalkan profil MAN 2 Kulon Progo, mulai dari sejarah awal berdirinya program keterampilan, visi misi, prestasi, program riset, adiwiyata, ZI, hingga madrasah ramah anak.

“Kami mempunyai lima program keterampilan yaitu APHP (Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian), Tata Boga, TAV (Teknik Audio Video), DKV (Desain Komunikasi Visual), dan Tata Busana. Program keterampilan MAN 2 Kulon Progo berada di bawah bimbingan guru-guru yang profesional sesuai dengan jurusannya. Jadi, tidak ada guru mismatch,” papar  Aning.

Selanjutnya pemaparan program keterampilan disampaikan secara gamblang oleh Koordinator Unit Produksi, Imam Muttaqien, S.T.P. Imam menjelaskan bahwa program keterampilan MAN 2 Kulon Progo dirintis sejak 1998. MAN 2 Kulon Progo menggunakan model pembelajaran Motefa yakni dengan menambahkan akhlak mulia di dalam Tefa.

“Tefa merupakan model pembelajaran praktik, khususnya untuk program keterampilan dengan menggunakan suatu produk barang atau jasa sebagai media pembelajaran untuk mengantarkan kompetensi dan diselenggarakan melalui sinergi madrasah dengan industri.  Adapun tujuan dari model pembelajaran tersebut agar bisa menghasilkan lulusan yang menguasai kompetensi tertentu sesuai dengan standar industri serta meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelaksanaan kegiatan pembelajaran,” papar Imam.

Pendidik lulusan UGM ini juga menambahkan bahwa komponen utama dari model pembelajaran modified teaching factory adalah menghadirkan suasana kerja industri di pembelajaran, produk, job sheet, jadwal blok, dan akhlak mulia dimasukkan dalam proses pembelajaran. “Strategi madrasah plus keterampilan bertujuan agar madrasah mempunyai ciri khas dan keunggulan, sehingga dapat diminati masyarakat. Dengan demikian, kita harus mempunyai branding yang mampu dijual ke masyarakat. Semua stakeholder harus siap dan solid di dalam tugas  serta didukung  sarpras yang memadai,” pungkas Imam.

Di akhir pertemuan rombongan studi banding diajak untuk melihat-lihat ruang workshop keterampilan MAN 2 Kulon Progo. Beberapa karya siswa keterampilan seperti mug, masker dan konektornya juga diberikan kepada peserta kunjungan sebagai kenang-kenangan. (est/ast/abi).

Tetap sehat dan semangat

#LawanCovid-19

4 replies
  1. Imam Muttaqien
    Imam Muttaqien says:

    Semoga MA Keterampilan semakin dipercaya oleh masyarakat dan semakin berkontribusi melahirkan entrepreneur yang handal. Aamiin

    Balas

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *