Sosialisasi Edaran Menag, Kakan Wahib Jamil Ajak Patuhi Protokol Kesehatan 5M

Kulon Progo (Kankemenag) – Pandemi Covid-19 sampai saat ini belum berakhir. Semua pihak harus mengambil peran dalam pencegahan penyebaran Covid-19 tersebut. Kepala Kankemenag Kulon Progo, H.M. Wahib Jamil, S.Ag. M.Pd. menyampaikan hal itu dalam Sosialisasi Edaran Menag yang berlangsung secara daring melalui Zoom Meeting dan YouTube, Ahad (25/7/2021) siang.

“Semua pihak harus mengambil peran dalam pencegahan penyebaran Covid-19 ini. Kontribusi sekecil apapun yang bisa kita lakukan tentu akan sangat bermanfaat. Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain,” ujar Kakan.

Edaran Menag tersebut menurut Kakan berisi tentang Penerapan Protokol Kesehatan 5M dan Pembahasan Kegiatan Peribadatan/Keagamaan di Tempat Ibadah Pada Masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Level 3 dan 4 Covid-19 di Wilayah Jawa dan Bali serta Masa Perpanjangan PPKM Berbasis Mikro. “Dalam edaran tersebut selama PPKM diberlakukan, semua tempat ibadah di Jawa dan Bali tidak mengadakan kegiatan berjamaah/kolektif dan mengoptimalkan ibadah di rumah. Untuk zona oranye dan merah, semua tempat ibadah tetap tidak menyelenggarakan peribadatan berjamaah/kolektif dan mengoptimalkan ibadah di rumah.

“Semua ASN Kankemenag Kulon Progo dan umat beragama agar menaati protokol kesehatan 5M (memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau handsanitizer, menjaga jarak, menghindari kerumunan, serta mengurangi mobilitas dan interaksi,” imbuhnya.

“Semua ASN Kankemenag Kulon Progo diharapkan melakukan sosialisasi dan pemantauan, serta melaporkan kepada atasannya. Selain itu juga menjalin sinergi dengan berbagai pihak dalam gerakan kampanye 5M tersebut. Semoga pandemi Covid-19 ini segera berakhir, kondisi segera pulih seperti biasanya, dan bahkan lebih baik lagi,” harap Kakan.

Untuk pembelajaran di madrasah masih dilakukan secara daring sampai ada keputusan terbaru. Siswa MTs dan MA akan segera dilakukan vaksinasi secara marathon dan masif. Vaksinasi berbasis domisili madrasah. Sistem kerja dengan jadwal piket maksimal 25%, sampai ada keputusan terbaru. (abi).

Tetap sehat dan semangat

#LawanCovid-19

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *