MI Muhammadiyah Serangrejo Lestarikan Budaya Macapat

Kulon Progo (MUSERA) – Memiliki kecintaan terhadap budaya lokal masyarakat merupakan salah satu wujud jiwa patriotisme dan cinta tanah air yang penting ditumbuhkan sejak dini. Dalam upaya menumbuhkan kecintaan terhadap budaya lokal, MI Muhammadiyah Serangrejo ikut serta dalam lomba macapat yang diselenggarakan oleh KKG MI Wilayah Temon, Kokap, Panjatan, dan Wates binaan Pengawas Madrasah, Drs. H. Imam Aladin Nur dan berhasil membawa pulang sejumlah penghargaan, Sabtu (25/9/2021).

Lomba macapat yang diikuti oleh perwakilan guru dan siswa dari madrasah tersebut, juga bertujuan untuk membangun kreativitas serta inovasi. Lomba dilaksanakan secara online dengan mengirimkan link video youtube pada (17-23/8/2021) lalu dengan kriteria penilaian meliputi titi laras, teknik, dhasar swanten, dan unggah-ungguh

Tembang macapat Pocung berhasil membawa Nasywa Nurvita Ningsih dan Ibnu Ridho Nugroho, siswa kelas V MI Muhammadiyah Serangrejo memperoleh kejuaraan. Nasywa berhasil meraih Juara Harapan I dan Ridho berhasil meraih Juara III. Sedangkan Suryono, guru kelas V juga berhasil mendapatkan Juara III pada materi tembang macapat Dhandanggula.

Berkat semangat kecintaan terhadap budaya Jawa, semua yang terdengar asing di telinga akan tetap mudah diterima dan dipelajari. “Tembang jawa ini meskipun ada dalam materi pembelajaran Muatan Lokal Bahasa Jawa, tetapi jika tidak diajarkan secara konsisten kepada generasi selanjutnya, maka akan hilang. Apalagi anak-anak saat ini sudah banyak terpengaruh oleh lagu-lagu pop atau kekinian sejenisnya,” ungkap Sumarsih, Kepala MI Muhammadiyah Serangrejo.

Banyak manfaat yang bisa didapatkan melalui ajang ini. Sumarsih sangat mendukung adanya berbagai ajang yang dapat meningkatkan kompetensi guru maupun siswa di madrasah terutama dalam bidang budaya. Pihaknya berharap kedepannya akan ada lebih banyak lagi kegiatan atau lomba untuk siswa dan guru di madrasah baik dalam lingkup KKG MI atau lebih luas lagi.

“Modernisasi dan tradisi budaya lokal bukan hal yang bertolak belakang. Hal itu justru bisa tumbuh dan berkembang beriringan serta saling melengkapi. Mari kita jaga dan lestarikan budaya tanpa mengabaikan perkembangan zaman dari generasi ke generasi,” pungkasnya. (del/abi).

Tetap sehat dan semangat

#LawanCovid-19

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *