Terima Kunjungan Dirjen Bimas Katolik, Kakan Wahib Jamil: Layani Semua Umat
Kulon Progo (Kankemenag) – Kankemenag Kulon Progo selalu berkomitmen untuk melayani seluruh umat. Prinsip keadilan harus terus dijaga. Semua harus diberikan layanan yang terbaik. Kepala Kankemenag Kulon Progo, H.M. Wahib Jamil, S.Ag. M.Pd. saat menerima kunjungan Dirjen Bimas Katolik Kemenag RI di Aula Riptaloka kantor setempat, Sabtu (18/9/2021) pagi.
“Kemenag berkomitmen untuk melayani semua umat. Prinsip keadilan harus terus kita jaga. Kepada siapapun, kita harus memberikan layanan yang terbaik,” ungkapnya.
Selain itu Kepala Kankemenag juga mengapresiasi dukungan umat Katolik terhadap Pemerintah terkait penanggulangan pandemi Covid-19. Kakan juga menyambut baik masyarakat Katolik untuk memberdayakan toleransi dan siap mendukung upaya-upaya yang dilakukan Direktorat Jenderal Bimas Katolik Kemenag RI.
Pada kesempatan ini Dirjen Bimas Katolik Kemenag RI, Yohanes Bayu Samodro, M.Pd. menyampaikan tiga hal penting yakni toleransi beragama, peran Penyuluh Agama Katolik, dan Pendidikan Agama Katolik. Terkait toleransi beragama Dirjen menyampaikan bahwa karakter bangsa Indonesia itu selalu berawal dari Ketaqwaanya pada Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan pada sila I Pancasila. Maka tidaklah pada tempatnya ketika sesama orang yang menganut suatu agama yang percaya pada satu Tuhan lantas bergesekan di sana sini.
“Maka tentu saja kita selalu melihat konteks keagamaan ini sebagai konteks keberagaman. Bagaimana cara kita masing-masing mendekatkan diri pada Tuhan dengan cara yang unik dan khas,” ungkap Bayu.
Dirjen juga menyampaikan Rencana Pencanangan Tahun Toleransi di Tahun 2022 oleh Menteri Agama. Selain itu juga wacana pengembangan tempat ziarah Sendangsono sebagai wujud kehidupan masyarakat Katolik yang bertoleransi dalam kerukunan hidup umat beragama di Indonesia.
Terkait penyuluh agama Katolik Bayu menyampaikan bahwa dalam gereja Katolik ada lima tugas gereja diantaranya tugas liturgi/peribadatan, pewartaan, pelayanan, persekutuan, dan kesaksian/martiria yang digembalai oleh Imam. “Sejak Konsili Vatikan II gereja berjalan bersama dengan masyarakat yang beragam. Dalam hal ini penyuluh yang sejatinya umat awam memiliki salah satu tugas yakni tugas pewartaan. Tugas penyuluh senada dengan tugas katekis yang adalah awam yang membantu Imam dalam menjalankan tugas kerasulannya. Penyuluh Agama Katolik sebenarnya satu tarikan nafas dengan para katekis paroki,” tandas Bayu.
Terkait Pendidikan Dirjen menyampaikan bahwa Pendidikan di Indonesia dibawah naungan Kemendikbudristek sedangkan Kemenag menjalankan fungsi kependidikannya dalam konteks keagamaan. “Perlu membangun jembatan antara Kemenag dengan Kemendikbudristek,” ungkap Bayu.
Masih dalam masa pandemi, Dirjen juga mengingatkan seluruh ASN Bimas Katolik untuk selalu menerapkan dan menjadi teladan dalam penerapan protokol kesehatan sebagai ikhtiar lahir dan batin. “ASN Bimas Katolik harus menjadi Duta Prokes 5M+1D,” tandas Bayu.
Usai beraudiensi dengan ASN Bimas Katolik, Dirjen melanjutkan perjalanan untuk audiensi dengan Romo Vikep Yogya Barat Romo AR. Yudono Suwondo, Pr. di gereja Santa Maria Bunda Penasehat Baik, Wates. Romo Wondo menyambut baik rencana pencanangan tahun toleransi tersebut dan menyampaikan upaya-upaya yang telah dilakukan berupa gelar budaya kesenian tradisonal dan gerakan-gerakan toleransi di masyarakat Kulon Progo. (cel/abi).
Tetap sehat dan semangat
#LawanCovid-19
Smoga Kehidupan toleransi smakin baik di Indonesia