Pembinaan Ustadz TPA, Penyuluh Nurul: Anak Butuh Panutan

Kulon Progo (KUA Girimulyo) – Dalam pertumbuhannya, seorang anak sangat membutuhkan pengertian dan panutan orang tua dan orang-orang disekitarnya. Anak-anak juga sangat membutuhkan kasih sayang dan perlindungan dikala susahnya, dukungan dan perhatian disetiap keputusannya, serta motivasi sebagai penyemangatnya. Penyuluh Agama Islam Fungsional (PAIF) KUA Girimulyo, Akhiru Nurul Umah, S Sos I, M.S.I. menyampaikan hal itu dalam Pembinaan Ustadz-Ustadzah TPA di Balai Kalurahan Pendoworejo, Girimulyo, Jum’at (29/10/2021) pagi.

“Seorang anak butuh panutan dari orang tua dan orang-orang di sekitarnya. Mereka juga butuh kasih sayang, perlindungan, semangat, dukungan, dan motivasi dari orang lain. Di sinilah peran Ustadz-ustadzah TPA di perlukan,” ujarnya.

“Ustadz dan ustadzah dapat diibaratkan sebagai pembimbing perjalanan yang berdasarkan pengetahuan dan pengalamannya bertanggung jawab atas kelancaran perjalanan itu. Berkaitan dengan tanggung jawab, Ustadz dan Ustadzah harus mengetahui serta memahami nilai, norma moral, dan sosial,” imbuh Nurul.

“Ustadz dan ustadzah adalah pendidik, yang menjadi tokoh, panutan, dan identifikasi bagi para peserta didik dan lingkungannya. Ustadz dan Ustadzah juga merupakan contoh nyata yang akan menjadi tolok ukur bagi generasi penerusnya. Madrasah ke dua setelah ibu yang akan membimbingnya ke arah kebenaran, dan sosok seorang sahabat yang akan siap sedia menasehati di kala salah langkah,” lanjutnya.

Kewajiban pendidik menurut Nurul, adalah menumbuhkan anak atas dasar pemahaman-pemahaman iman dan ajaran Islam sejak masa pertumbuhannya. Sehingga, anak akan terikat dengan Islam, baik akidah maupun ibadah, juga ia akan selalu berkomunikasi dengannya dalam hal penerapan metode maupun peraturan. “Setelah mendapat petunjuk dan pendidikan ini, ia akan mengenal Islam sebagai agamanya, Al-Quran sebagai imannya, dan Rasulullah SAW sebagai pemimpin dan teladannya. Adalah hal yang sewajarnya dalam mendidik, orang tua juga mengiringinya dengan kasih sayang agar menumbuhkan semangat dan rasa percaya diri dalam pertumbuhan anak. Orang tua juga berperan penting dalam mengajarkan Akhlak baik yang harus dimiliki sang anak dalam ruang lingkup rumah dan sekitarnya,” terangnya.

“Tidak hanya dalam ruang lingkup rumah, akan tetapi dalam ruang lingkup lainnya juga seperti hal nya di sekolah ada guru yang berperan penting dalam mengajarkan berbagai macam ilmu pengetahuan umum seperti matematika, IPA, Bahasa Inggris, dan sebagainya.

Sedangkan di TPA (Taman Pendidikan Al-Qur’an), adapula ustadz dan ustadzah yang mengajarkan pengetahuan agama seperti membaca dan menghafal Al-Qur’an maupun hadits, mengajarkan sholat, puasa, dan lain sebagainya untuk menunjang dalam pembentukan Akhlak anak,” urai Nurul.

Akhlak merupakan ajaran dasar dalam agama Islam. Akhlak sendiri adalah cerminan diri bagi sang anak, dengan adanya Akhlak pula anak dapat lebih menghormati yang lebih tua darinya dan melakukan perbuatan baik secara sadar maupun tidak di setiap tingkah lakunya. Seorang anak juga dapat dinilai baik atau buruknya dilihat dari Akhlaknya. Oleh karena itu, ada baiknya orang tua menanamkan akhlak yang baik dan mulia dengan menjadikan Rasulullah SAW sebagai panutannya. “Berbicara mengenai akhlak anak tak luput dari pembelajaran yang didapat anak dari TPA. Karena TPA merupakan salah satu tempat yang paling mendukung dalam pembentukan akhlak anak, yang mana dapat langsung diajarkan oleh ustadz dan ustadzah di dalamya. Selain mempelajari ilmu agama seperti Al-Qur’an dan hadits, do’a sehari-hari, tauhid, berbagai macam adab misal adab kepada orang tua, guru, teman dan sebagainya. Anak-anak juga sering termotivasi untuk meniru perilaku baik yang ditunjukkan oleh ustadz dan ustadzah di sana, yang mana secara tidak langsung akan sangat berpengaruh dalam baik dan buruknya akhlak sang anak,” pungkasnya. (rul/abi).

Tetap sehat dan semangat

#LawanCovid-19