Dampingi Studi Tiru Baznas, Penyelenggara Zawa Temukan Model Modul Modal

Malang (Kankemenag KP) – Pengelolaan ZIS di Kankemenag Kulon Progo menjadi satu di BAZNAS. Di mana ASN Kankemenag membayar zakatnya secara auto debet, dan sebagian setor langsung. Keberhasilan suatu program itu ternyata perlu didasari dengan 3 hal. Penyelenggara Zakat dan Wakaf Kankemenag Kulon Progo, Haris Widiyanto, S.H. menyampaikan hal itu saat mendampingi Pengurus Baznas setempat melakukan Studi Tiru ke Baznas Kota Malang, Jawa Timur, Jum’at (26/11/2021).

“Keberhasilan pelaksanaan sebuah program ternyata harus didasari oleh 3 hal. Yaitu konsep (Model), literasi (Modul), dan sumberdaya (Modal),” ujar Haris.

“Pengelolaan ZIS di Kankemenag Kulon Progo menjadi satu di BAZNAS. Di mana ASN Kankemenag membayar zakatnya secara auto debet, dan sebagian setor langsung. Kami menyambut baik program di Baznas Kota Malang yang mungkin nantinya bisa diterapkan di Kulon Progo dengan berbagai modifikasi,” imbuhnya.

Sementara itu Ketua Baznas Kulon Progo, Drs. H. Abdul Madjid menyampaikan bahwa silaturahmi tersebut merupakan kunjungan balasan dari Baznas Kota Malang beberapa tahun lalu. Dilaporkan bahwa pengelolaan ZIS di Kulon Progo mulai tahun 2017 sebesar 2,6 M, 2018 (4,2 M), 2019 (8,9 M), 2020 (9,7 M), dan 2021 sampai Oktober terkumpul 8,3 M. “Dana tersebut dihimpun dari ASN di Kulon Progo melalui UPZ masing-masing. Hal ini merupakan kerja bareng dengan Pemda, Kankemenag, dan lembaga-lembaga lain di Kulon Progo,” ujarnya.

Sedangkan Asda I Pemkab Kulon Progo, Drs. H. Jazil Ambar Was’an mengatakan bahwa wilayah nya merupakan daerah paling miskin di DIY. “Dengan studi tiru ini sangat bermanfaat untuk lebih meningkatkan pengelolaan ZIS dalam rangka pengentasan kemiskinan melalui bantuan stimulan pemberdayaan perekonomian,” tuturnya.

Kabag. Kesra Pemkot Malang, Ahmad Sholeh menyambut dengan baik kunjungan dari Baznas Kulon Progo. “Benar bahwa keberadaan Baznas di Kota Malang sangat membantu program pemerintah yang tidak bisa didanai anggaran DIPA,” tegasnya.

Ketua Baznas Kota Malang, Sulaiman juga menyambut baik kunjungan tersebut seraya berharap kerjasama dalam pengelolaan ZIS lewat Baznas bisa saling melengkapi. “Program unggulan Baznas Kota Malang di antaranya OJIR (Ojo Percoyo Rentenir). Program ini merupakan kerjasama pengendalian rentenir dengan BPR Syariah melalui jalan cost sharing. Di mana BPR memberi pinjaman modal pada kaum dhuafa, sedang peran Baznas memberi subsidi atas kelebihan nilai/margin dari pinjaman BPR tersebut sebesar Rp.60.000,_ tiap pinjaman 1 juta dan Pinjaman bagi UMKM sampai dengan 3 juta (micro finance),” terang Sulaiman.

“Sedang program yang kedua, Qoriyah Sakinah/Kampung Sakinah yaitu program kerjasama Baznas dan Laz yang ada dalam rangka pengentasan kemiskinan dan pemberdayaan perekonomian. Sehingga diharapkan dengan model tersebut masyarakat menjadi sakinah agama, pendidikan, dan ekonomi,” pungkasnya. (hrs/abi).

Tetap sehat dan semangat

#LawanCovid-19

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *