Kakanwil Kemenag DIY: Tiga Kunci Semangat Menjadi Kemenag Baru

 

Yogyakarta (Kemenag KP)– Menteri Agama memiliki tekad kuat untuk melakukan transformasi di Kementerian Agama agar menjadi lebih baik. Menteri Agama (GusMen) menginginkan kementerian Agama kedepan menjadi Kemenag baru yang antara lain dicirikan dengan system dan layanan berbasis teknologi digital yang lebih praktis sekaligus solutif. Tekad perubahan tersebut telah disampaikan beliau saat momentum peringatan Hari Amal Bakti (HAB) ke 75 Kementerian Agama di tahun 2021 yang lalu.

Semangat Kemenag baru tersebut dapat diterjemahkan dalam 3 kata kunci, pertama, manajemen pelayanan dan tatakelola birokrasi yang harus makin baik. Termasuk didalamnya pelayanan penyelenggaraan haji dan umrah, Pendidikan agama dan keagamaan, serta pusat pelayanan keagamaan.

Kedua, penguatan moderasi beragama. Penekanan moderasi beragama antara lain adalah pada aspek penguatan literasi keagamaan, budaya toleransi, dan nilai-nilai kebangsaan.

Ketiga, mengokohkan persaudaraan. Hal ini meliputi merawat persaudaraan umat seagama, memelihara persaudaraan sebangsa dan setanah air dan mengembangkan persaudaraan kemanusiaan.

Sambutan pengarahan tersebut disampaikan Kepala Kanwil Kementerian Agama DIY Dr.H.Masmin Afif,M.Ag saat membuka acara Focus Group Discussion (FGD) Image Building Era Baru Kementerian Agama di Hotel Abadi Malioboro Yogyakarta pada hari Rabu (03/11/2021) yang dihadiri langsung Staf khusus Menteri Agama Prabowo Prasetyo yang biasa dipanggil Gus Bowo tersebut.

Selanjutnya Masmin menegaskan bahwa Citra suatu institusi melekat pada orang-orang yang ada di dalamnya,  yaitu  mulai  dari  level  pimpinan  tertinggi  sampai kepada cleaning service dan security yang ada di kantor tersebut. Semua orang yang terlibat dalam institusi tersebut mempunyai kontribusi untuk membentuk opini publik yang akhirnya akan membentuk image/citra terhadap institusi itu, apakah itu citra baik atau sebaliknya.

Dalam kajian ilmu komunikasi, apa yang melekat di dalam diri setiap manusia, semuanya mengandung makna. Mulai dari apa yang kita ucapkan sampai kepada atribut-atribut yang melekat pada diri kita. Untuk itu, kita perlu memperhatikan mulai dari hal-hal yang sederhana  seperti  dalam  berkomunikasi  kita  hendaknya  melilih kata-kata yang tepat, bagaimana melakukan penyampaian yang baik dan bagaimana kita berpenampilan yang bagus. Hal-hal ini, secara tidak langsung akan mempengaruhi citra organisasi kita, ungkapnya disela-sela sambutannya. (Dpj)

 

1 reply

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *