Melaju Penyuluh Teladan Tingkat DIY, Penyuluh Kokap Tawarkan Progam Banyu Bening
Kulon Progo (Kankemenag KP) – Program inovasi ‘Banyu Bening’ oleh Nur Istiqlaliyah, S.Ag. MSI. Penyuluh Agama Islam PNS Kapanewon Kokap adalah progam yang dipaparkan dihadapan Tim Visitasi Penilai Penyuluh Agama Teladan Tingkat DIY, Kanwil Kementerian Agama DIY, Selasa siang (23/08/2022) di halaman KUA Kokap.
Menurutnya “Program Banyu Bening ini merupakan inovasi yang ditawarkan melalui program 3 P, yaitu Perbaikan pola asuh anak, Perbaikan pola gizi, dan Perbaikan pola ekonomi. Didiklah anak sesuai jamannya dan selaraskan dengan potensi yang dimiliki oleh anak sesuai dengan kelebihan masing-masing,” pesannya.
Peran orang tua sangat dibutuhkan dalam pola pendidikan kehidupan di rumah tangga terhadap perkembangan masa depan anak-anaknya, tentunya sesuai dengan kondisi dan ukurannya masing-masing. Sebagai orang tua. Peran dan tugas selaku orang tua adalah mempersiapan sejak dini dan mengantarkan agar semua anak siap untuk hidup bermasyarakat. Berikan anak pendidikan yang terbaik. Selain itu juga yang tak kalah penting adalah pendidikan karakter melalui pendidikan agama serta tetap memperhatikan dari aspek kesehatan pola perilaku hidup sehat dengan memenuhi keseimbangan gizi, ungkapnya saat menyampaikan paparannya.
Sedangkan Kepala Seksi Bimas Islam Kankemenag Kulon Progo H. Sugito, MSI dalam sambutan mewakili kepala kantor Kementerian Kulon Progo menyampaikan pihaknya memberikan amanah dan mandat kepada duta penyuluh Agama Islam PNS Nur Istiqlaliyah dan Achmad Mujib Romadlon dari Penyuluh agama non PNS untuk melaju dalam penilaian penyuluh teladan di tahun ini, karena keduanya dinilai siap dan teruji telah memiliki berbagai inovasi progam unggulan. “Inovasi program dari Nur Istiqlaliyah, S.Ag.,M.S.I adalah Banyu Bening MT yakni Bangun Keluarga dengan Penyuluhan Bebas Stunting Berbasis Majlis Taklim, sedang Achmad Mujib Romadlon,S.Ag Penyuluh Agama Islam non PNS Kapanewon Panjatan memiliki progam inovasi Cedakin yakni Cegah Radikalisme dan Intoleransi sesuai program Kemenag saat ini,” ungkap Sugito.
Selanjutnya Kepala Bidang Penerangan Agama Islam dan Pemberdayaan Zakat-Wakaf (Penais Zawa) Kantor Wilayah Kementerian Agama DIY Drs. H. Sigit Warsita, MA, mengingatkan dan menjelaskan bahwa metode bimbingan kepenyuluhan di masyarakat jangan sampai monoton. “Jangan sampai model bimbingan kita monoton dan ajeg. Penyuluh harus mampu mengisi ruang-ruang digital dan dunia maya,” pesan pejabat yang pernah menjadi Kabid PHU Kanwil Kemenag DIY sebelumnya.
Lebih lanjut menurutnya,peran penyuluh agama sangatlah penting di masyarakat. “Penyuluh adalah tempat curhat masyarakat saat menghadapi berbagai persoalan,Maka menurutnya harus ada inovasi dan kreatifitas, agar dakwah tidak menjemukan bagi pelaku ataupun obyek dakwah sembari tetap berpegang pada tugas utama penyuluh yakni informatif, edukatif, advokatif dan konsultatif,” pungkasnya. (dpj)
semoga penyuluh benar2 mampu menjalankan fungsinya, bermanfaat dan berkah bagi semua
Yes.
Maju terus