MTsN 4 Kulon Progo Gelar Simulasi SPAB Mandiri

Kulon Progo (MTsN4KP) – Tim Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) MTsN 4 Kulon mengadakan simulasi tanggap darurat bencana tanah longsor, Senin (8/8/2022). Simulasi mandiri tersebut dihadiri pula oleh Tim BPBD Kabupaten Kulon Progo yang diketuai Sunardi, Fasilitator SPAB DIY, Penewu Girimulyo, Endah Wulandari, S.STP., Kapolsek Girimulyo, Tim Medis Puskesmas Girimulyo II, dan sukarelawan tanggap bencana Kapanewon Girimulyo. Simulasi tanggap bencana tanah longsor juga diikuti oleh DKP MTsN 4 Kulon Progo serta siswa kelas VII.

Ketua fasilitator SPAB DIY, Haris mengatakan bahwa MTsN 4 Kulon Progo adalah sekolah pertama yang mendapatkan pelatihan simulasi SPAB. “Alhamdulillah simulasi berjalan dengan lancar dengan durasi waktu 40 menit. Saya mengapresiasi kepada MTSN 4 Kulon Progo karena telah melaksanakan simulasi dengan semangat dan antusias,” ungkap Haris.

Selanjutnya Panewu Girimulyo, Endah Wulandari, S.STP menyampaikan sambutan mengenai kondisi geografis Girimulyo sebagai daerah rawan longsor. “Wilayah Girimulyo hampir 99% berada di dataran tinggi yang rawan akan bencana terutama tanah longsor. Simulasi ini adalah kesempatan yang sangat baik untuk menimba ilmu dari BPBD DIY,” ungkapnya.

Ketua Tim Siaga Bencana MTsN 4 Kulon Progo, R. Fajar Ismayajati, S.Pd. menjelaskan bahwa simulasi bencana adalah proses peniruan langkah-langkah kesiapsiagaan yang harus dilakukan ketika terjadinya bencana yang sudah tertuang dalam skenario. “Simulasi dimulai dari adanya rekahan, kemudian kejadian longsor saat pembelajaran, penanganan sampai rujukan untuk kurban longsor yang di bawa ke Puskesmas Girimulyo II, dan penanganan korban trauma yang dilakukan oleh tim psikososial. Semua dilaksanakan sesuai alur skenario dan arahan dari Tim fasilitator SPAB DIY,” jelasnya.

Fajar juga menjelaskan bahwa adanya simulasi bencana ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan kesiapsiagaan kepada setiap warga MTsN 4 Kulon Progo. Terutama tentang pentingnya kewaspadaan terhadap bencana terutama tanah longsor. Mengenai tempat simulasi, ia mengatakan bahwa lokasi rawan longsor terdapat di unit II, yang memang letaknya sangat dekat dengan tebing. “Dengan simulasi ini para siswa diharapkan tidak gagap jika sewaktu-waktu terjadi bencana tanah longsor. Karena pada kenyataannya memang lokasi yang sangat dekat dengan tebing,” imbuhnya.

Harapannya tidak ada bencana yang telah disimulasikan, jika terpaksa ada maka warga madrasah tidak gagap terhadap bencana tersebut. Kepala Madrasah, Drs. Sukarlan menyampaikan terima kasih kepada para undangan yang telah mendukung dan ikut langsung dalam kegiatan tersebut. (amb/abi).

Tetap sehat dan semangat

#LawanCovid-19

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *