MAN 2 Kulon Progo Tampil Memukau dalam Teatrikal Kesejarahan bersama Komunitas Penggiat Sejarah Djogja

Kulon Progo (MAN 2 KP) – Dibuka dengan semarak dan serempaknya penampilan tim Tari Ratoeh Jaroe, tim Teatrikal Kesejarahan tampil memukau. Sebuah ungkapan yang pantas diungkapkan saat melihat aksi Teatrikal Kesejarahan yang diperagakan oleh siswa-siswi pilihan MAN 2 Kulon Progo. Dengan penuh ekspresi dan penjiwaan mereka tampil dengan perannya masing-masing. Di halaman Kampus 2 yang disetting menjadi latar perjuangan, mereka berguling, merayap, berdialog dengan penuh penjiwaan tanpa grogi sedikitpun meski ratusan pasang mata menyaksikan mereka yang bahkan lebih histeris saat mendengar ‘suara tembakan dan bom menggema’. Itulah gambaran saat tim Teatrikal Kesejarahan MAN 2 Kulon Progo yang dibimbing Komunitas Penggiat Sejarah Djogjakarta 1945, menghipnotis seluruh penonton yang hadir, Kamis (6/10/2022).

MAN 2 Kulon Progo adalah satu dari tiga Madrasah Aliyah di DIY yang dipilih untuk melaksanakan Roadshow Kesejarahan tahun 2022. Dua agenda utama yakni Sarasehan dan Teatrikal Kesejarahan. Kesuksesan penampilan Teatrikal Kesejarahan ini bukan tanpa proses. Setelah melalui casting pemeran untuk tokoh, kemudian mereka beberapa kali dijadwalkan latihan secara intensif. Alhasil, bimbingan dari tim Komunitas Penggiat Sejarah Djogjakarta 1945 dan dukungan sepenuhnya dari MAN 2 Kulon Progo, Teatrikal Kesejarahan dinilai sukses.

Komunitas Penggiat Sejarah Djogjakarta 1945 adalah komunitas yang bergerak di dalam penelusuran sejarah bangsa Indonesia utamanya yang terjadi di sekitar tahun 1943 hingga tahun 1949 yang terjadi di daerah Yogyakarta pada khususnya dan Indonesia pada umumnya.

Dalam Teatrikal Kesejarahan ini ditampilkan peristiwa sejarah yang terjadi pada 1946 sampai dengan 1950.  Peristiwa saat kepindahan ibu kota negara Republik Indonesia dari Jakarta ke Yogyakarta dan peran Keraton Yogyakarta dalam perjuangan menjaga kemerdekaan Indonesia.

Menurut Eko Isdianto, Jogjakarta 45 adalah sebuah komunitas pemerhati dan penikmat sejarah khususnya peristiwa sejarah antara tahun 1943 hingga 1950. “Salah satu perhatian Jogjakarta 45 adalah tahun-tahun Jogjakarta berperan penting terhadap keberlangsungan kemerdekaan Republik Indonesia. Bahwa raja Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubuwono IX, menerima Presiden, Wakil Presiden, dan para pimpinan negara waktu itu tidak membawa bekal sama sekali. Raja Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubuwono X memberikan ijin Yogyakarta sebagai ibu kota sementara bagi Republik Indonesia, dan sanggup membayai keuangan negara saat itu menjadi kebanggaan rakyat Yogyakarta.

“Tak Terbayang bila Indonesia tanpa Yogyakarta. Itulah sebabnya kami semua terkonsentrasi pada peristiwa sejarah pada tahun itu, dan kami ingin peristiwa-peristiwa ini diketahui oleh masyarakat luas. Roadshow Kesejarahan 2022 adalah kiprah kami.” Ungkapnya. Ia juga mengatakan bahwa Jogjakarta 45 mempunyai anggota sekitar 70 orang,” terangnya.

Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Kulon Progo, H. Muhammad Wahib Jamil, S.Ag, M.Pd mengucapkan terima kasih kepada Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY yang telah memberikan kesempatan kepada satuan pendidikan Kementerian Agama yaitu MAN 2 Kulon Progo untuk mengadakan sarasehan dan teatrikal kesejarahan. Ia meyakini hal ini menjadi berkah tersendiri bagi madrasah.

“Anak-anak mengalami sendiri sejarah Yogyakarta menjadi ibu kota Republik Indonesia juga peran keraton Yogyakarta dalam menjaga dan membantu presiden, wakil presiden, dan kabinet dalam menyelenggarakan kehidupan bernegara,”tandasnya.

Usai tampil, seluruh pemain yang terdiri dari siswa pilihan kelas X, XI, dan XII berfoto bersama dengan seluruh kru dari Dinas Kebudayaan dan Komunitas Penggiat Sejarah Djogjakarta 1945 serta kepala madrasah. Acara tersebut pun diliput oleh beberapa stasiun televisi seperti SCTV, RCTI, maupun ADiTV serta beberapa awak media cetak juga hadir meliput. (giant/ast/dpj)