Serunya Sarasehan Kesejarahan Penyebar Virus Cinta Sejarah di MAN 2 Kulon Progo

Kulon Progo (MAN 2  KP) – Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) menggelar Roadshow Kesejarahan di MAN 2 Kulon Progo, Kamis (6/10/2022). Dua agenda utama dalam menebar virus cinta sejarah tersebut adalah sarasehan dan penampilan teatrikal kesejarahan. Mengawali Roadshow Kesejarahan diselenggarakan Sarasehan Kesejarahan yang dilaksanakan di Aula Gedung Pusat Pembelajaran Kampus Pusat MAN 2 Kulon Progo. Bertindak sebagai narasumber Andriana Wulandari (anggota DPRD DIY), Kapten Penerbang Nur Wakhid Proyandaru S.S.T.Han.  (Penerbang Lanud Adisucipto), H. Muhamad Wahib Jamil, S.Ag., M.Pd. (Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Pulon Progo), dan Handono Prasetyo (Komunitas Pegiat Sejarah Djogjakarta 45). Peserta sarasehan adalah seluruh siswa kelas X. Adapun tema sarasehan adalah “94 Tahun Peringatan Hari Sumpah Pemuda – Momentum Perkuatan Jiwa Nasionalisme dan Wawasan Kebangsaan untuk Generasi Unggul dan Tangguh” dengan pemandu sarasehan Eko Isdiyanto, Ketua Komuitas Pegiat Sejarah Djogjakarta 1945.

Eko memberikan kesempatan yang pertama kepada Andriana Wulandari, seorang anggota DPRD DIY dari PDIP, dari Komisi D. Andriana mengungkapkan bahwa sarasehan ini sungguh bermanfaat karena para peserta sarasehan dapat belajar dari sumber-sumber yang berkompeten dalam bidang sejarah. “Kemerdekaan negara Indonesia adalah hasil perjuangan gigih para pemuda. Dari pemudalah keinginan bersatu padu untuk mendirikan negara Indonesia. Pemuda pula yang dengan cekatan mengambil kesempatan untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Untuk itu saya mengajak para pemuda khususnya para siswa MAN 2 Kulon Progo, untuk dengan gigih mempertahankan dan menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia,” tegas Andriana.

Selanjutnya di kesempatan kedua diberikan kesempatan kepada  Kapten Penerbang Nur Wakhid Proyandaru. Pilot pesawat tempur dan pesawat latih ini adalah putra daerah Kulon Progo. Ia menyampaikan bahwa menjadi pilot pesawat tempur adalah cita-citanya sejak SMP. Belajar dari pelaku sejarah, seperti pilot pesawat tempur seperti Adi Sucipto, dan Adi Sumarmo, membuatnya bangga menjalankan tugasnya sebagai penerbang pesawat tempur.

Andrenalin Nur Wakhid sebagai pilot pesawat tempur meningkat ketika ia bertugas menghalau pesawat penyusup memasuki kawasan Indonesia tanpa izin. “Walaupun ini jauh untuk dikatakan menjadi pahlawan, saya bangga bisa menjaga wilayah Indonesia,” ia mengungkapkan perasaannya. Ia menyampaikan banyak hal tentang pengalamannya dan mengajak para siswa untuk selalu mencintai negeri ini dengan cara dan kemampuan masing-masing

Kepala Seksi Sejarah, Bidang Premeliharaan dan Pengembangan Sejarah, Bahasa, Sastra, dan Permuseuman Dinas Kebudayaan DIY, Drs. I Gede Adi Atmaja pun berkesempatan menyampaikan tujuan diselenggarakannya Roadshow Kesejarahan ini.  Yakni untuk menanamkan nilai kesejarahan kepada para generasi muda baik para pelajar dan pemuda-pemuda anggota organisasi kepemudaan seperti karang taruna.

“MAN 2 Kulon Progo adalah satu dari tiga Madrasah Aliyah di DIY yang dipilih untuk melaksanakan Roadshow Kesejarahan pada tahun 2022. Dengan kegiatan ini para siswa diharapkan menjadi tertarik dan menyukai sejarah khususnya Yogyakarta. Anak-anak sudah mendapatkan materi sejarah dari guru dan buku. Dengan sarasehan dan teatrikal kesejarahan, anak-anak menjadi tahu sejarah dari sumber-sumber terpercaya. Bisa bermain peran atau melihat langsung tokoh tertentu diperankan teman sebayanya. Bagi siswa, hal tersebut merupakan pengalaman yang lebih bermakna. Mereka pun kami minta untuk menyebarkan ‘virus-virus’ menyukai sejarah kepada saudara, keluarga, tetangga, hingga RT/RW,” harap I Gede Adi Atmaja.

Pembicara terakhir adalah Handono Prasetyo dari Ketua Komunitas Pegiat Sejarah Yogyakarta 45. Ia mengungkapkan bahwa tujuan penyelenggaraan sarasehan adalah untuk memengenalkan peristiwa dan nilai sejarah yang terjadi pada sebelum Proklamasi 1945 hingga 1950.

“Bahwa Yogyakarta sangat berjasa bagi keberlangsungan kemerdekaan Republik Indonesia.  Yogyakarta dengan rendah hati dan ikhlas bersedia menjadi Ibu Kota Indonesia di masa-masa kritis, bahwa Yogyakarta menerima presiden dan wakil presiden juga para menteri walau tidak membawa apa-apa. Bahwa Yagyakarta menunjukkan kepada PBB dan dunia bahwa negara Republik masih ada. Betapa besar jasa Yogyakarta kepada Republik Indonesia,”   ungkapnya dengan berapi-api. Peristiwa dan nilai sejarah itulah yang akan disampaikan kepada generasi muda, khususnya kepada para siswa MAN 2 Kulon Progo.

Dalam kesempatan itu, diputarkan pula film yang menggambarkan perjuangan pesawat tempur dalam membela dan menjaga kedaulatan negara. Untuk membuat suasana hidup dan komunikatif, peserta sarasehan juga diberi kesempatan dalam sesi tanya jawab. Beberapa siswa pun terlihat antusias memanfaatkan kesempatan tersebut untuk menjawab rasa keingintahuan mereka. (giant/ast/dpj)

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *