Retorika Reminder PAS MAN 2 Kulon Progo Pancing Apresiasi Siswa

Kulon Progo (MAN 2 KP) – “Jalan-jalan ke Kota Bengkulu, Tidak lupa membeli durian. Dengan senyum Bapak Ibu guru, Semangat mengerjakan ujian.” Itulah salah satu pantun yang dikirim Wildanu Hussein (Kelas X-H) di Grup Whatsapp Kelas X, Ahad (4/12/2022). Pantun yang ia kirim menanggapi Flyer Reminder  penyemangat ujian yang dibuat panitia PAS (Penilaian Akhir Semester) MAN 2 Kulon Progo.

Reminder (pengingat) selalu disajikan berbeda oleh panitia dengan gaya bahasa dan diksi yang menarik di setiap harinya. Pun ditanggapinya pula dengan pantun yang santun dan ‘nyambung’dengan topik yang selalu diingatkan oleh panitia.“Alhamdulillah, anak-anak merespon positif usaha Tim Kurikulum dalam menyukseskan pelaksanaan PAS,”ujar Kurnia Panca Dewi, S.Pd., M.Si. yang akrab dipanggil Bu Panca Ini.

Sisi lain yang menarik dari pelaksanaan PAS kali ini adalah retorika Flyer Reminder yang dibuat panitia. Dikemas dengan bahasa remaja, flyer penyemangat ujian yang disertai retorika ajakan dan motivasi ini jelas membawa suasana segar. “Sangat merasa bestiean sama Bu Panca, hingga bertanya-tanya siapa penyusun kata-katanya kok bisa asyik begitu,”ungkap Athiya Dyah Respati, kelas XII IPS 2  yang memang tidak diajar guru tersebut, namun sangat dikenal oleh hampir seluruh siswa di MAN 2 Kulon Progo sebagai guru Biologi dan juga Wakil Kepala Bidang Kurikulum.

Nurul Mutmainah mewakili teman-temannya, pun merasakan kedekatan secara emosional bagaimana panitia memberikan semangat dan mengingatkan kepada seluruh siswa baik kelas X, XI, maupun XII tentang persiapan yang harus dilakukan untuk keesokan harinya. “Saya menjadi semangat untuk melakukan sesuatu. Sebab  melakukan adalah cara terbaik untuk belajar. Belajar adalah cara terbaik untuk bertumbuh. Bertumbuh adalah cara terbaik untuk hidup.”Ungkap salah satu siswa kelas XII IPA 3 ini.

Listya Palupi Wisnu Aji, M.Pd., kiranya adalah sang konseptor yang mendesain baik Flyer Reminder maupun yang menyusun redaksinya. Dikatakannya, ia memang selalu membuat pesan dan kalimat yang berbeda di tiap harinya. “Hal ini kami lakukan untuk mengubah stigma bahwa PAS bukan suatu ujian yang menakutkan. PAS adalah ujian yang asyik. Setiap hari kami gunakan kalimat yang relatif berbeda agar siswa tertarik dan mau mengindahkan,” jelas staf kurikulum termuda ini.

Alhasil, dari hari ke hari siswa yang melakukan pelanggaran kedisiplinan PAS  terus menurun. Ujian yang dilaksanakan secara online dengan menggunakan Jogja Madrasah Digital (JMD) juga semakin lancar makin kesini. Hal ini juga karena kekompakan pada guru dan pegawai  yang selalu mengingatkan dengan membagi Flyer Reminder  di status medsosnya. (ast/dpj)

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *