Implementasi Pembelajaran Aktif “MIKiR” Melalui Praktikum Perpindahan Panas pada Siswa MIN 2 Kulon Progo

Kulon Progo (MIN2KP) – Salah satu tujuan penting pembelajaran adalah mengembangkan potensi siswa. Pendekatan pembelajaran yang dapat mengembangkan potensi tersebut antara lain ‘Pendekatan Belajar Aktif’. Beberapa unsur pembelajaran aktif adalah MIKiR (Mengalami/ Mengamati, Interaksi, Komunikasi, Refleksi). Berkaitan dengan hal tersebut Guru kelas 5 MIN 2 Kulon Progo, Fitri Asmawati melaksanakan pembelajaran aktif dengan mengenalkan konsep perpindahan panas pada benda melalui kegiatan praktikum. Kegiatan dilaksanakan Rabu-Kamis (25-26/1/2023) di ruang kelas 5 MIN 2 Kulon Progo. Praktikum sengaja dijadwalkan dalam dua hari karena dalam pelaksanaannya membutuhkan waktu yang tidak sedikit, ditambah lagi dalam satu hari terdapat mata pelajaran lain yang diampu oleh guru lain sehingga tidak memungkinkan untuk selesai dalam satu hari.

Dalam kegiatan praktik ini Fitri mengambil materi pada muatan pelajaran SAINS sesuai dengan tema yang sedang dipelajari. Yakni tema Panas dan Perpindahan sub tema Perpindahan Kalor di Sekitar Kita. Kegiatan dimulai dengan mempersiapkan lembar kerja kelompok, alat dan bahan yang terdiri dari sendok, lilin, korek api, spritus dan plastisin. Selain menggunakan alat-alat sederhana, dalam praktikum ini juga menggunakan alat-alat dari KIT yang sudah tersedia seperti jembatan pembakar, pembakar spritus, Gelas Erlenmeyer, Thermometer, batang tembaga, besi, dan kaca.  Penggunaan alat-alat sederhana yang ada disekitar siswa dimaksudkan agar kegiatan tidak terbentur kendala alat, jika di madrasah tidak memiliki KIT. Sementara penggunaan KIT bertujuan agar siswa mengenal alat-alat praktikum yang sudah tersedia di madrasah.

Fitri menyampaikan bahwa tujuan implementasi ini adalah untuk mengaktualisasi unsur-unsur pembelajaran aktif MIKiR; Mengalami/ Mengamati, Interaksi, Komunikasi, Refleksi. “Unsur Mengalami adalah ketika siswa melakukan sesuatu atau kegiatan dan/ Mengamati terkait materi/ praktik pembelajaran, unsur Interaksi adalah proses pertukaran gagasan antara dua orang atau lebih (anggota kelompok), unsur Komunikasi adalah prosess penyampaian gagasan/pikiran atau perasaan oleh seseorang kepada orang lain (mempresentasikan di depan kelas), sedangkan unsur Refleksi adalah proses memikirkan makna dari belajar yang dialami, baik yang terkait materi yang dipelajari maupun pengalaman belajar-nya. Hal ini dapat dipicu dengan pertanyaan yang disampaikan oleh guru,” terang Fitri.

Fitri berharap, dengan praktikum sederhana ini materi pembelajaran yang disampaikan lebih bermakna, mudah dipahami dan menyenangkan. Dan yang tidak kalah penting adalah untuk mengaktualisasi unsur-unsur pembelajaran aktif. “Semoga pembelajaran ini lebih bermakna, mudah dipahami dan menyenangkan, sehingga unsur-unsur pembelajaran aktif dapat tercapai tidak hanya secara teoritis,” imbuhnya.

Kepala MIN 2 Kulon Progo, Hartati, S.Pd.I. sangat mendukung dan mengapresiasi kegiatan ini. Menurut Hartati, kegiatan ini perlu dikembangkan. “Selain membuat siswa kreatif dan aktif, kegiatan praktikum ini dapat meningkatkan pengalaman belajar siswa. Siswa tidak hanya mendapatkan teori, tetapi mempraktikkan langsung. Kegiatan ini juga dapat melatih siswa untuk saling bekerja sama dan saling menghargai,” ungkap Hartati.

Salah satu murid kelas 5, Muhammad Gaza Widyatmoko, mengaku sangat senang mengikuti kegiatan ini. Ia juga menyatakan bahwa dengan praktikum ini materi pembelajaran menjadi lebih jelas. “Ini sangat asyik dan menyenangkan. Saya juga lebih paham dengan praktik dan melihat langsung,” ujarnya. (fas/abi).

Tetap sehat dan semangat

#No Korupsi

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *