Duta Adiwiyata MAN 1 Kulon Progo Hadiri Workshop/Sosialisasi Pengelolaan Sampah Pengasih
Kulon Progo (MAN 1 KP) – Duta Adiwiyata MAN 1 Kulon Progo, Harmiyati, S.Pd., M.Sc. menghadiri Workshop/Sosialisasi Pengelolaan Sampah Pengasih pada hari Rabu (15/3/2023). Workshop tersebut diadakan di kalurahan Pengasih kabupaten Kulonprogo. Tujuan diundangnya madrasah dalam kegiatan sosialisasi tersebut adalah agar dapat memberikan ilmu tentang pengelolaan sampah yang benar sehingga warga madrasah mau mengelola sampah dan membiasakan untuk mengurangi sampah (Kelola Sampahmu Sendiri).
Kepala MAN 1 Kulon Progo Drs. Muhammad Wahdan Zani menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat penting dihadiri oleh Duta Adiwiyata. “Pengelolaan sampah sangat penting dilakukan untuk mewujudkan madrasah adiwiyata. Oleh karena itu, Bu Harmi selaku Duta Adiwiyata saya amanahi mewakili madrasah dengan harapan dapat menjadi koordinator hebat dalam mengatasi permasalahan sampah di madrasah,” ungkapnya.
“Semoga seluruh warga MAN 1 Kulon Progo dapat berperan aktif dalam mengolah sampah sehingga budaya adiwiyata dapat ditumbuhkan,” harap Wahdan.
Menurut Harmiyati, kegiatan sosialisasi tersebut menghadirkan dua narasumber yaitu Febi Yuriandala, S.T., M.Eng. (Dosen Teknik Lingkungan UII sekaligus Owner Project P Indonesia) dan Toni Wahyu Pradana (Pemilik Usaha Teknik Mengelola Sampah dan Ternak Maggot BSF).
“Alhamdulillah saya diamanahi mewakili MAN 1 Kulon Progo, semoga saya dapat mengemban amanah ini dengan sebaik-baiknya. Semoga ilmu yang saya peroleh dalam workshop ini dapat bermanfaat untuk menanggulangi permasalahan sampah di madrasah,” harap Harmi.
Dalam paparannya, Febi menyampaikan bahwa isu prioritas lingkungan hidup Kulonprogo antara lain: kualitas dan kuantitas air, alih fungsi lahan serta pengelolaan sampah. Febi pun menyampaikan bahwa dari ketiga isu tersebut yang paling mendapatkan perhatian adalah pengelolaan sampah.
“Semoga dengan sosialisasi ini madrasah/sekolah dapat mengeluarkan aturan mengenai pengelolaan sampah yang benar. Sampah harus dipilah mulai dari sampah organik, plastik, kertas, dan lainnya. Tidak hanya itu, dari pilahan pertama akan dipilah lagi menjadi sampah yang layak kompos, layak jual, layak kreasi, dan layak buang,” pungkas Febi.
Dalam kesempatan yang sama, Toni menyampaikan bahwa pengelolaan sampah bisa dijadikan bisnis sosial. Dari sampah ini bisa menghasilkan uang dan bisa menjaga lingkungan. Toni pun menyampaikan bahwa masalah pengelolaan sampah menjadi kewajiban semua warga masyarakat.
“Sebenarnya dengan bantuan pemerintah, sampah akan diolah. Namun dalam jumlah banyak, pemerintah kuwalahan sehingga masyarakat wajib memilih sampah dari sumbernya dan menerapkan 3R. 3R itu adalah Reduce (Pengurangan Penggunaan), Reuse (Penggunaan Ulang), dan Recycle (Daur Ulang),” jelas Toni. (nhd/dpj)
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!