Pembinaan Iman, Orang Muda Katolik Harus Siap Hadapi Tantangan
Kulon Progo (Kankemenag) – Orang Muda Katolik harus banyak kegiatan positif untuk meningkatkan kompetensinya. Hal ini untuk menghadapi tantangan dan godaan yang semakin banyak saat ini. Penyelenggara Katolik Kankemenag Kulon Progo, Yohanes Setiyanto, S.S. menyampaikan hal itu di sela-sela menghadiri Pembinaan iman OMK yang berlangsung di RM Pari, Boro, Kalibawang, Jum’at (14/4/2023) malam.
“Kami apresiasi terhadap OMK yang mempunyai banyak kegiatan yang positif dan mampu meningkatkan kompetensi anak muda dalam menghadapi tantangan dan godaan yang semakin banyak di masa kini. Dengan kegiatan-kegiatan positif seperti ini, kalian akan terhindar dari perbuatan-perbuatan negatif seperti narkoba atau klitih. Kegiatan yang sangat tidak bermanfaat dan bahkan merusak. Kementerian Agama Kabupaten Kulon Progo senantiasa mendukung kegiatan-kegiatan positif seperti ini,” ujarnya.
Ketua Komisi Kepemudaan Kevikepan Yogyakarta Barat, Romo Laurentius Dwi Agus Merdi Nugroho, Pr mengungkapkan bahwa kegiatan tersebut sebagai sarana untuk bertemu dan saling mengenal. “Muring yaitu singkatan dari Temu Jejaring merupakan ajang bagi teman-teman Orang Muda Katolik (OMK) untuk saling bertemu dan berkenalan antar paroki,” ucapnya.
“Dengan bertemu, berkenalan, teman-teman bisa sama-sama mengembangkan potensi diri dan bekerja sama dalam berbagai hal. Selain itu juga mampu mengembangkan iman kita sebagai Orang Muda Katolik, yang bisa berpartisipasi untuk pembangunan bangsa dan negara kita tercinta,” lanjut Romo Merdi.
Kegiatan ini memiliki konsep pertemuan antar OMK se-Kevikepan Yogyakarta Barat, yang terdiri dari 18 paroki, dan diberi nama Café’s Light For Youth dengan tema kali ini adalah ‘Shopping Ibadah’. Romo Vikaris Paroki Santo Petrus dan Paulus Klepu, Romo Gregorius Prima Dedy Saputro, Pr, menerangkan dalam materinya. “Shopping Ibadah adalah istilah yang dibuat bagi umat yang beribadah di luar gereja parokinya. Misal, umat Paroki Nanggulan, tetapi mengikuti Misa hari minggu di Gereja Paroki Klepu, atau umat Paroki Wates yang mengikuti misa di Gereja Paroki Kotabaru. Hal ini kalo sekali-kali tidak menjadi masalah, tetapi ketika sudah menjadi habit atau kebiasaan, akan menjadi masalah. Karena tidak pernah mengikuti ibadah atau misa di parokinya, berarti teman-teman juga tidak terlibat dalam mengembangkan parokinya. Kalo bukan kalian, siapa lagi yang akan membangun dan mengembangkan paroki kalian?” tegas Romo Dedy.
“Teman-teman harus sadar bahwa kaum muda sebagai generasi penerus yang akan melanjutkan pengembangan paroki masing-masing. Jadi ayo kita jangan sering-sering Shopping Ibadah, tapi terlibat untuk mengembangkan dan membangun gereja parokinya masing-masing,” ajaknya.
Acara Talk Show berupa tanya jawab dan diskusi tentang tata cara ibadah, liturgi gereja Katolik, termasuk sejarah gereja Katolik, yang dipandu Romo Dedy berlangsung cukup seru dan menarik. Banyak peserta yang antusias untuk bertanya dan mengeluarkan pendapatnya. Kegiatan ini merupakan inisiasi dari teman-teman OMK Rayon Kulon Progo, yang kemudian bekerja sama dengan Bimas Katolik Kementerian Agama Kulon Progo.
Acara ditutup dengan foto bersama dilanjutkan dengan ramah tamah berupa makan malam dengan diiringi live music dari teman-teman OMK Paroki Nanggulan. (cel/abi).
Tetap sehat dan semangat
#No Korupsi
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!