Siapkan Remaja Tangguh, Pesantren Ramadan MAN 2 Kulon Progo Gelar BRUS
Kulon Progo (MAN2KP) – Gema sorak dan semangat siswa dalam berdiskusi dan adu pendapat terdengar dari Aula Gedung Pusat Pembelajaran Terpadu Kampus Pusat MAN 2 Kulon Progo. Terang saja, saat itu tengah diselenggarakan Bimbingan Remaja Usia Sekolah (BRUS). Pelaksanaan terbagi menjadi dua hari yakni pada Rabu untuk kelas X dan Kamis untuk kelas XI, (5-6/4/2023). BRUS diikuti total sejumlah 455 siswa dengan narasumber Dwi MInggar Wanto, S.Pd., Siamri, S.Sn., dan Astiti, S.Pd. Mereka adalah guru-guru MAN 2 Kulon Progo yang sudah mengikuti Bimtek BRUS dengan penyelenggara Kantor Wilayah Kementerian Agama DIY yang dilaksanakan pada 19-22 Maret 2023 di Grand Mercure Hotel.
Kepala MAN 2 Kulon Progo, menyambut baik penyelenggaraan program BRUS menjadi bagian dari kegiatan Pesantren Ramadhan 2023. Menurutnya, program BRUS tersebut menjadikan para peserta didik akan siap menghadapi kehidupan milenial, era global, dan era digital yang mempunyai dampak bagi kehidupan remaja. Kehidupan remaja menjadi labil dan tak berarah. “Program BRUS sedikit banyak memberikan pengaruh kepada remaja yang memegang nilai-nilai positif, yang memahami potensi diri, yang menyadari segala keunggulan maupun kelemahan dirinya,” terang Hartiningsih, M.Pd.
Ketika diwawancarai sebelum menyampaikan materinya, Dwi MInggar Wanto, salah satu narasumber, menyatakan bahwa tujuan penyelenggaraan Program BRUS setidaknya ada dua hal. Pertama, yaitu membekali para peserta didik atau remaja yang berada di usia sekolah dalam menghadapi kehidupan yang semakin kompleks, membantu para peserta didik atau remaja memahami dan memiliki konsep diri yang sehat, memahami karakter diri dan potensi dirinya dan mampu menyusun harapan hidupnya secara lebih jelas.
Menurut Astiti, salah satu tujuan BRUS adalah mencegah atau pengurangi pernikahan di usia dini dan stunting. Dengan BRUS ini diharapkan remaja mampu medapatkan konsep diri agar bisa mengelola kehidupan keseharian dan menentukan arah masa depannya.
Kegiatan BRUS yang berlangsung selama dua hari tersebut diikuti oleh para peserta didik dengan antusias. Kegiatan tersebut dikemas dengan baik serta tidak monoton. Ice breaking dan diskusi menjadi cara yang terbaik dalam kegiatan tersebut sehingga para peserta merasa riang, semangat, dan tertarik dengan materi yang disampaikan. “Karena ini bulan Ramadan, tentu saja kondisi anak-anak berbeda dengan biasanya, maka BRUS ini dikemas dengan memperbanyak ice breaking dan diskusi,” imbuh Siamri.
Yuliati S.Pd., yang ikut mendampingi siswa pada acara tersebut mengatakan bahwa narasumber menyampaikan materi dengan amat baik. Para peserta merasa senang dan antusias. “Narasumber pandai memilih motode dan pendekatan dalam menyampaikan materi,” ia memuji. (giant/ast/dpj)
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!