Rizki Oktavianto, Peserta Didik Berprestasi MAN 2 Kulon Progo, Berpulang pada Hari Wisudanya
Kulon Progo (MAN2KP) – Berita duka menyelimuti keluarga besar MAN 2 Kulon Progo, karena salah satu peserta didik terbaiknya berpulang ke Rahmatullah. Tepat di hari wisudanya, Selasa (16/5/2023), Rizki Oktavianto (XII IPS 1) meninggal dunia dengan tenang pada pukul 23.00 WIB, di RSUP dr. Sarjito Yogyakarta setelah dirawat beberapa hari.
Kepala MAN 2 KUlon Progo, Hartiningsih, M.Pd. menyatakan duka yang mendalam dan merasa kehilangan salah satu peserta didiknya yang mempunyai semangat belajar yang tinggi dan tetap mengikuti Asesmen Madrasah atau Ujian Madrasah di rumah dengan pendampingan guru. Ia juga mendapatkan penghargaan sebagai siswa berprestasi atas semangat dan motivasi yang tinggi dalam belajar.
“Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Keluarga besar MAN 2 Kulon Progo, guru, pegawai Komite Madrasah, semua peserta didik kini sedang berduka karena telah kehilangan salah satu peserta didik terbaik yang gigih dan mempunyai semangat yang tinggi dalam belajar walaupun dalam keadaan sakit. Tugas-tugas dari madrasah ia kerjakan dari rumah, termasuk Asesmen Madrasah, dengan didampingi beberapa guru. Pada hari wisudanya, ia pun mendapat penghargaan sebagai peserta didik yang berprestasi,” ungkapnya.
“Allah menghendaki yang terbaik, dan memanggil Ananda Rizki ke haribaan-Nya pada hari pelaksanaan wisudanya. Semoga Rizki Oktavianto berpulang secara husnul khatimah dan Allah ta’ala memuliakan di surga-Nya. Kegigihannya menjadi contoh buat adik-adik kelasnya dalam belajar,” lanjutnya.
Di mata para guru dan pegawai, Rizki Oktavianto, adalah sosok yang ceria dan mudah bergaul dengan teman-temannya. Ia pun dikenal sebaga peserta didik yang gigih. Salah satu guru, Astiti S.Pd., guru pengampu bahasa Indonesia, dalam akun Tik Toknya juga mengungkapkan kenangannya bagaimana sosok Rizki Oktavianto yang mempunyai semangat belajar yang tinggi. “Dia selalu duduk di paling depan. Aktif dalam belajar, ceria, pekerjaannya sangat rapi dan baik, Bahkan di saat sakit sekalipun dia masih menyempatkan untuk mengirim tugas. Dia meminta maaf karena sering izin dan menanyakan tunggakan tugasnya. Saya malah kaget dan tidak tega karena sakitnya. Selama hampir 20 tahun mengajar, baru kali ini, ada anak segigih Rizki,” kenangnya.
Pada saat pemakaman, Tim Tonti MAN 2 Kulon Progo pun ditugaskan khusus untuk mengangkat keranda. Isak tangis kehilangan uga terdengar dari setiap arah para petakziah. Banyak orang menyatakan bahwa mereka kehilangan. Seorang ibu paruh baya nampak bersedih ketika doa-doa dilantunkan. “Dia anak baik, jiwa sosialnya tetap kami kenang, dia rajin dalam kegiatan masjid. Kula sedaya kraos kecalan (kami semua ikut kehilangan), Pak Guru.” Ia mengungkapkan perasaannya kepada salah satu guru yang sedang bertugas meliput upacara pemakaman. (sug/ast/dpj)
Selamat jalan adikku…. semangatmu membekas di hati adik 2mu yang lain….♥️♥️🥰