Kankemenag Kulon Progo Selenggarakan Pelatihan Wirausaha bagi Pesantren
Kulon Progo (Kankemenag KP)- Indonesia adalah salah satu negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia. Maka tidak heran jika banyak pesantren bermunculan dan tersebar di seluruh penjuru negeri. Para Ulama saat itu menyebarkan Islam melalui proses transformasi ilmu ke masyarakat, proses inilah yang menjadi cikal bakal berdirinya pesantren di Indonesia. Pada perkembangannya Pendidikan pesantren mempunyai banyak keunggulan dalam lingkup pendidikan nasional di Indonesia. Sudah saatnya pesantren meninggalkan Stereotype jika pesantren adalah tradisional dan ketinggalan jaman, maka sudah saatnya pesantren berbenah, memperbaiki sistim layanan pada masyarakat, up date teknologi dan meningkatkan life skill santri tanpa melupakan sisi religius pesantren. Hal ini disampaikan oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kulon Progo, H.M. Wahib Jamil, S.Ag., M.Pd., dalam membuka acara Bimbingan Teknis Kewirausahaan bagi Pengelola Pondok Pesantren, yang berlangsung selama 2 hari, Senin-Selasa (26-27/06/2023) bertempat di kompleks Pondok Pesantren Nurul Ummah 2, Triharjo Wates.
Dihadapan peserta Wahib Jamil menjelaskan ”Pesantren telah berperan besar dalam upaya peningkatan kesejahteraan umat, dalam memberikan pelayanan berbagai kebutuhan kepada umat, baik dibidang jasmani, rohani, material dan spiritual. Pesantren sesungguhnya mempunya tiga fungsi utama yaitu: pertama, pesantren sebagai pusat pengkaderan pemikir-pemikir agama (center of excellence). Kedua, sebagai lembaga yang mencetak sumber daya manusia (human resources) dan ketiga, sebagai lembaga yang mempunyai kekuatan untuk melakukan pemberdayaan kepada masyarakat (agent of development). Dengan melihat fungsi tersebut pesantren mempunyai peran yang besar untuk berkontribusi dalam mengatasi problem riil masyarakat seperti kemiskinan dan pengangguran. Salah satunya yaitu memberikan keterampilan kewirausahaan dilingkungan pesantren, sehingga dengan bimtek ini dapat membentuk kemandirian pesantren jiwa Entrepreneurship Pondok Pesantren di Kulon Progo”, tambah Kakan.
Sementara itu Plt Kasi Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan Islam (PAKIS), Muhamad Dwi Putranto, S.Pd., M. M., menyampaikan bahwa kegiatan pelatihan kewirausaan ini dilakukan untuk menguatkan nilai soft skill dan jiwa Entrepreneurhip di lingkungan pesantren, bahwa pesantren harus bisa mandiri dan mengembangkan usaha. Hal ini sesuai dengan program unggulan dari Kementerian Agama yaitu mewujudkan kemandirian pesantren. Dalam kegiatan ini diikuti sebanyak 30 peserta yang berasal dari pesantren diwilayah Kulon Progo dengan tema pelatihan ”Ternak Itik Petelur dan Pembuatan Telur Asin” dengan narasumber K.H Sihabudin dari praktisi wirausaha peternak sekaligus sebagai pengasuh pondok pesantren. (don/dpj)
Asah kreativitas dengan menulis.. maju terus..👍👍👍
Artikel yang menarik dan informatif. Terima kasih sudah berbagi informasi yang bermanfaat.kunjungi Tel U