Pengajian DWP DIY, Kakan Wahib Jamil Ajak Muhasabah Diri
Kulon Progo (Kankemenag) – Muharam adalah salah satu bulan yang mulia. Maka kemuliaan Muharam tersebut harus menjadikan manusia selalu bersyukur. Agar bisa bersyukur, salah satu amalan yang dapat dilakukan dengan bermuhasabah. Dalam beberapa kisah diceritakan pentingnya bermuhasabah. Kepala Kankemenag, H.M. Wahib Jamil, S.Ag. M.Pd. menyampaikan hal itu dalam Pengajian Dharma Wanita Persatuan (DWP) DIY yang berlangsung di Aula Sadewa Dinas Dispora Kulon Progo, Jum’at (28/7/2023) pagi.
“Muharam adalah salah satu bulan yang mulia. Sebagaimana firman Allah dalam Surat At Taubah ayat 36. Maka kemuliaan Muharam tersebut harus menjadikan manusia selalu bersyukur. Agar bisa bersyukur, salah satu amalan yang dapat dilakukan dengan bermuhasabah. Dalam beberapa kisah diceritakan tentang pentingnya bermuhasabah,” ujarnya..
Dalam riwayat Nabi Adam, ia bertaubat dalam doanya dengan muhasabah diri. Yakni mengakui kesalahan dirinya dan tidak menyalahkan siapapun. Begitupun dalam riwayat Nabi Yunus saat berada diperut ikan. Dzikirnya juga berisi muhasabah diri. ‘Laa ilaaha illa anta, subhaanaka innii kuntu minadhaalimiin.’ Maka muhasabah menjadi penting.
“Pertama, bahwa manusia adalah ciptaan Allah. Maka manusia wajib ikhlas dan ridla menerima kehendak Allah. Pasti kehendak Allah yang terbaik untuk hambanya. Yang kedua, bahwa setiap manusia tidak ada yang sempurna. Maka wajib untuk menyadari hal ini, tidak sombong, tidak merasa paling benar, dan senantiasa sadar jika ada kesalahan dan dosa terus bertaubat pada Allah,” terang Kakan.
“Ketiga, bahwa setiap manusia tidak akan pernah lepas dari problematika hidup. Maka wajib kita hadapi dengan lapang dan berserah diri pada Allah. Bertakwalah pada Allah, niscaya akan diberi jalan keluar,” lanjut Jamil.
“Adapun hikmah dari hijrah Nabi Muhammad SAW yang patut kita teladani di antaranya; Pertama, kalau ada perintah Allah walau menurut kita kurang tepat maka wajib jalani dengan ikhlas. Hal itu sebagai wujud taat pada Allah. Kedua, Rasulullah mengajarkan tali persaudaraan di madinah sebelum perintah-perintah lainnya. Bersaudara antar anshor dan muhajirin, bersaudara dalam berbagai suku, berbagai agama. Implementasinya mari kita jaga kerukunan umat, mulai dari keluarga sampai pada kehidupan berbangsa bernegara. Kuatkan sikap beragama yang moderat. Untuk itu DWP diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam mewujudkan keluarga yang rukun, damai. Hingga akhirnya menuju negara yang damai sejahtera,” jelasnya.
“Ketiga, mari senantiasa menjadikan agama sebagai spiritualitas atau inspirasi dalam kehidupan. Agama bukan hanya nampak di rumah ibadah, tetapi di setiap kehidupan sehari-hari,” pungkas Jamil.
Hadir dalam pengajian tersebut Wakil Ketua DWP DIY, Ny. Priyantinah Tri Saktiyana, Ketua DWP Kanwil Kemenag DIY, Supartini Masmin Afif, Ketua DWP Kulon Progo, Arieta Anis Suprapti Triyono dan Ketua DWP Kabupaten/Kota serta seluruh anggota DWP DIY. Tampil sebagai Qori dari Kankemenag Kulon Progo, Hj. Siti Aisyah dan Pemandu Dzikir Asmaul Husna, Imma Fatayati. (abi).
Tetap sehat dan semangat
#No Korupsi
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!