Mengenal Cerpen Lebih Dekat Bersama Balai Bahasa DIY di MAN 2 Kulon Progo
Kulon Progo (MAN2KP) – Pelaksanaan hari kedua Kelas Cerpen di Ruang Perpustakaan Lantai 2 Kampus 1 MAN 2 Kulon Progo, tidak kalah seru dengan Kelas Esai, Senin (1/8/2023). Kegiatan Bengkel Bahasa dan Sastra ini diselenggarakan oleh Balai Bahasa Daerah Istimewa Yogyakarta di MAN 2 Kulon Progo hingga September mendatang. Di kelas ini narasumber memberikan materi dengan jelas dan terperinci yang terfokus pada seluk beluk cerita anak sampai pada bagaimana tatacara pengiriman naskah dan royalty.
Damai, mengupas bisnis buku cerita anak di Indonesia. Narasumber yang mengajar di salah satu universitas di Yogyakarta ini membagi cerita anak menjadi lima, yakni fantasi, drama, cerita futuristik, cerita misteri, dan cerita jenaka. Dijelaskan pula bahwa cerita anak yang menarik untuk anak adalah kisah yang menceritakan tentang kelogisan, pengalaman, Pendidikan, dll.
Materi kemudian dilanjut narasumber kedua yakni Yona Primadesi. Ia mengenalkan langkah-langkah publikasi karya. “Hal yang pertama Adik-Adik lakukan dalam tahap ini adalah tulislah karya yang pantas dan layak untuk dibaca publik. Kedua, carilah media yang sesuai dan kirimkan. Ketiga, keberserahan. Saat naskah sudah dikirim, kamu hanya perlu menunggu dan lahirkan naskah baru. Masa tunggu kurang lebih 3 hingga 6 bulan,” tutur Yona yang juga berprofesi sebagai dosen ini.
Ia kemudian menjelaskan lebih rinci tentang tulisan yang baik untuk dipublikasikan di media massa. “Langkah-langkah dalam menerbitkan naskah yakni menulis naskah, mencari penerbit yang tepat, dan mengirim naskah yang layak untuk dibaca. Namun, kita juga harus memperhatikan etika pengiriman naskah. Apa saja etika tersebut? Satu, menulis surat yang baik dan benar. Kedua, tidak boleh mengirimkan satu naskah yang sama ke banyak media atau penerbit. Ketiga, tidak boleh mengirimkan satu naskah ke banyak platform media sosial. Ketiga, mengisi subjek email dilanjut tulisan badan email. Keempat, melampirkan naskah dan sinopsis naskah disertai biodata. Terakhir membuat email penarikan jika ingin mengirim naskah ke penerbit lain,” jelas Yona.
Dalam materinya, Yona mengupas tentang copyright dan plagiarisme atau plagiat ide. Cara menghindari plagiat, yakni dengan mengambil ide besar dalam sebuah naskah. Disinggungnya pula bagaimana meminta surat perjanjian Kerjasama dan membaca perjanjian dengan seksama hingga tahap sistem royalty. “Hal yang dilakukan setelah buku terbit yakni melakukan personal branding dan terus menulis naskah naskah baru,” tegasnya.
Dari pelaksanaan hari kedua Bengkel Sastra ini, para peserta dari luar MAN 2 Kulon Progo mendapatkan kesan seru. Seperti yang diungkapkan Widya, “Seru, narasumber ramah dan friendly. Lingkungannya positif dan mudah untuk berbaur.” Hal serupa juga dipaparkan Yunita. “Seru, asik, dapat pengalaman baru, dan yang jelas menambah ilmu.” (ast/dpj)
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!