Biro Ortala Kemenag RI Laksanakan Evaluasi Budaya Organisasi di MAN 2 Kulon Progo

Kulon Progo (MAN 2 KP) – Biro Orgasisasi dan Tata Laksana (Ortala) Kementerian Agama RI mengadakan kunjungan di MAN 2 Kulon Progo, Selasa (17/10/2023) siang. Kunjungan dengan maksud untuk penilaian atau evaluasi Budaya Organisasi yang berhubungan dengan perubahan regulasi pada Kementeria Agama RI dan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Tim dari Biro Ortala terdiri dari Kisman Supriyatna (Fungsional Analisis Sumber Daya Manusia Aparatur Ahli Muda), Anjat (Fungsional Analisis Organisasi), Hernawan Judy Djatmiko (Fungsional Analisis Jabatan), dan Alfi Nurul Afida (Fungsional Analisis Jabatan).

Tim dari Biro Ortala tersebut disambut oleh Kepala MAN 2 Kulon Progo, yang didampingi oleh Tim Manajemen, yang terdiri dari Kepala Tata Usaha dan para Wakil Kepala, Kepala Unit Produksi Program Keterampilan, Koordinator Pembangunan Zona Integritas, Koordinator Kegiatan Keagamaan, serta para guru dan pegawai. Mereka diterima di Theater Room Gedung Pusat Pembelajaran Terpadu di Unit 2 MAN 2 Kulon Progo.

Kisman Supriyatna menyampaikan bahwa kedatangan timnya di MAN 2 Kulon Progo untuk melakukan Evaluasi Budaya Organisasi. Keluarnya peraturan baru Permenpan Nomor 8 Tahun 2021, menandakan seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) termasuk guru harus menyesuaikan Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) yang merupakan komponen penting sebagai bahan penilaian kinerja pegawai termasuk kinerja guru. Selain itu, SKP juga menjadi bahan pertimbangan untuk kenaikan jabatan dan jenjang karir.

Kisman Supriyatna juga menuturkan bahwa pada waktu yang akan datang akan ada batasan-batasan jabatan pada masing-masing jenjang, tergantung pada satker tempat ASN bekerja. Seperti di madrasah-madrasah negeri, guru maupun pegawai ASN jika akan naik jabatan ke ahli madya harus menjalani Ujian Kompetensi dan harus menunggu adanya formasi yang kosong.

Menurut Kisman, peningkatan karir itu meliputi jabatan struktural saja dan juga jenjang fungsional. ASN pada jabatan pelaksana yang beralih ke jenjang fungsional adalah sebuah peningkatan karir. ”Untuk jabatan pelaksana saat ini masih dalam tahap transisi. Untuk pelaksana akan ada tiga jenjang yaitu, jenjang Klerek, Operator, dan Teknisi. Tinggal nanti akan ada penyesuaian berdasarkan kebutuhan organisasi dan kualifikasi pendidikan,” terangnya.

Kepada keluarga besar MAN 2 Kulon Progo, ia memberikan pesan, “MAN 2 Kulon Progo pernah mendapatkan KIPP Top 45 Satuan Kerja Inovatif Kemenpan RB, ini harus terus ditingkatkan karena kemungkinan bisa diundang kembali oleh Kemenpan RB. Tingkatkan kualitas pelayanannya dan terutama pada transformasi digital.”

Sementera itu, Kepala MAN 2 Kulon Progo, Hartiningsih, M.Pd., saat memberikan sambutan mengucapkan terima kasih atas kehadiran Tim Biro Ortala Kemenag RI. Ia memperkenalkan MAN 2 Kulon Progo adalah madrasah yang menerapkan sistem SKS, yang memungkinkan para siswa untuk menyelesaikan waktu belajar lebih cepat. MAN 2 Kulon Progo adalah madrasah dengan Modified Teaching Factory, Madrasah Adiwiyata Nasional, Madrasah plus Keterampilan, Madrasah Aman Bencana, Madrasah ramah Anak, dan Madrasah Digital. “Semoga kehadiran Tim dari Biro Ortala memberikan pencerahan bagi keluarga besar MAN 2 Kulon Progo, utamanya para guru dan pegawai terkait terbitnya peraturan dan regulasi baru dari Kemenpan RB,” harap Hartiningsih. (sug/ast/dpj)

2 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *