Penyuluh Agama KUA Pengasih Ajak Kader Kalurahan Pahami Sumber Konflik Keluarga 

Kulon Progo (KUA Pengasih) – Dalam menjalani bahtera kehidupan rumah tangga selalu ada gelombang yang menerjang sehingga mahligai dalam kehidupannya menjadi mudah terguncang, demikian di sampaikan oleh Muh. Munawir, S.Ag, selaku Penyuluh Agama KUA Pengasih, dalam kesempatan Pertemuan Kader PLKB Kalurahan Tawangsari Kapanewon Pengasih.

Lebih lanjut Munawir menguraikan, “Ada enam hal yang menjadi sumber konflik dalam keluarga, tandasnya.
“Kesatu, pasangan tidak terpenuhi kebutuhannya. Kedua, hubungan yang tidak setara. Ketiga, perbedaan sifat dan latar belakang budaya antara suami istri. Keempat, pembagian peran dan tanggung jawab yang tidak adil. Kelima, kondisi kesejahteraan keluarga. Keenam, adanya perselingkuhan,” imbuhnya

Acara yang diselenggarakan di Aula kantor Kalurahan Tawangsari pada hari Senin (23/10/2023) di hadiri oleh 40 orang Kader PLKB Kalurahan Tawangsari dipimpin langsung oleh PLKB Kapanewon Pengasih Sumiati, SE, dihadiri pula oleh Kamituwa Tawangsari, Bidan Puskesmas Pengasih 2, Kunti,AMd

Menurut Muh.Munawir “Untuk memenuhi kebutuhan hidup, suami wajib memberikan nafkah bagi istrinya secara lahir maupun bathin, berikan sandang pangan dan papan yang cukup sebagai kebutuhan dasar bagi keluarga. “Masih terjadi di sebagian kalangan masyarakat terkadang suami enggan memberi nafkah lahir sehingga hal ini sebagai pemicu terjadinya konflik dalam keluarga,” katanya.

“Lebih lanjut, biar anak anak kita sehat kuat dan terpenuhi unsur gizi yang baik sebagaimana perintah Allah dalam Al Quran agar diberikan  asupan makanan yang halal dan baik (QS. Al Baqarah : 168) maka para suami perlu memperhatikan nafkah lahir ini. Selain itu untuk menghindari perselingkuhan maka nafkah bathin pun juga wajib di perhatikan, mulai dari sapaan yang baik, pujian, ungkapan cinta, hadiah serta pemenuhan kebutuhan biologis secara rutin menjadi kewajiban suami dalam rumah tangga,” pungkasnya. (gus/dpj)