Siswa MIMUHGA Bermain Seni Peran Film Dokumenter di Rumah Literasi Nasyiah Ralina
Kulon Progo (MIMUHGA) – Usai pelajaran Olahraga Siswa kelas 3 dan 4 MI Muhammadiyah Garongan melaksanakan seni peran dalam pembuatan film dokumenter oleh Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah (PPNA) Bidang Departemen Pustaka dan Teknologi Digital. Agenda tersebut dalam rangka terealisasinya program PPNA membuat Company Profil RALINA untuk disosialisasikan ke wilayah lain di Indonesia. Kegiatan tersebut berlangsung di Rumah Literasi Nasyiah Ralina, Cubung, Kalangan, Garongan, Panjatan pada Jum’at (6/10/2023).
Kepala MI Muhammadiyah Garongan, Siti Nurhayati, S.Ag. menyambut baik siswa melaksanakan seni peran dalam film dokumenter karena sejalan dengan implentasi dari mata pelajaran seni budaya dan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Rahmatan lil Alamin (P5 PPRA). Rumah Literasi Nasyiah Ralina yang dikoordinir oleh Romi Astanti, M.S.I. ini mengkampanyekan peningkatan budaya membaca dan menulis untuk terbentuknya generasi yang berwawasan dan berkepribadian. “Pendididikan seni memberi kesempatan siswa belajar sambil bermain, sehingga tidak merasa bosan ketika mengikuti pelajaran. Selain itu juga mendidik karakter anak ke arah yang positif dan lebih kreatif lagi,” ungkapnya.
“Kami mengucapkan terima kasih karena anak-anak diberi kesempatan untuk mengenal bermain peran ketika belajar membaca, mendengarkan, bercerita dalam suasana Rumah Literasi. Anak mengenal kamera, Audio, Tripod, Ligthing, dan lain-lain,” pungkas Kamad.
Selanjutnya kegiatan siswa yang dikawal oleh Guru MIMUHGA, Galuh Ika Ningrum, S.Pd. dan Ilham Dwi Ichsanudin, S.Pd. dalam pembuatan film dokumenter yakni: membaca buku, mendengarkan cerita, dan mengaji bersama Pengasuh Rumah Literasi Nasyiah Ralina. Galuh Ika Ningrum, S.Pd.juga mempraktikkan Fun Reading Aktivities judul bukunya Dijaga Allah SWT, Penulis Ali Muakhir, Ilustrator Aris tentang kisah Nabi Muhammad SAW berada di Gua Hira. Siswa antusias mengekspresikan rasa takut, dan lain-lain.
Siswa bergiliran tampil menceritakan kembali Pasukan berkuda tidak tahu ada Rasulullah dan Abu Bakar di dalam gua, karena Allah SWT yang menjaga,” ujar Khanza dan Tiara.
Sementara siswa yang lain Nadif dan Fadli mengatakan bahwa Rasulullah dan Abu Bakar bersembunyi di gua Tsur. Abu bakar ketakutan dengan pasukan berkuda, tetapi ditenangkan Rasulullah karena Allah SWT selalu menjaga,” katanya.
Kegiatan dilanjutkan bergiliran mengaji membaca huruf Al Qur’an seperti biasanya. (sit/abi).
Tetap sehat dan semangat
#No Korupsi
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!