Kembangkan Program Keterampilan, MAN 1 Mojokerto Studi Tiru di MAN 2 Kulon Progo
Kuion Progo (MAN 2 KP) – Tim Studi Tiru MAN 1 Mojokerto mengunjungi MAN 2 Kulon Progo. Rombongan yang terdiri dari 11 guru dan pegawai yang terdiri dari Kepala Madrasah, Waka bidang Kurikulum, Waka bidang Humas, para guru pengampu matapelajaran keterampilan, dan pegawai. Mereka disambut oleh Kepala Tata Usaha, Waka bidang Kurikulum, Waka bidang Kesiswaan, Waka bidang Sarpras, Koordinator Pembangunan Zona Integritas, Waka Humas dan staf di Aula Gedung Pusat Pembelajaran Terpadu Kampus Pusat MAN 2 Kulon Progo di Jalan Pahlawan Panjatan–Wates Kulon Progo pada Kamis, (29/02/2024).
Dalam acara yang dipandu oleh Farida Ari Kusuma, S.Pd.Si, tersebut, Kepala MAN 1 Mojokerto, Drs. Bagus Setiaji, M.Pd., mengungkapkan bahwa kunjungan studi tiru ini berhubungan dengan usaha penyelenggaraan program keterampilan di MAN 1 Mojokerto. Ia berharap ilmu dan pengalaman yang diperolah di MAN 2 Kulon Progo dapat diterapkan di madrasahnya. “Kami semua ingin menimba ilmu dan pengalaman dari MAN 2 Kulon Progo ini, terutama yang berkenaan dengan pengelolaan dan pengembangan program keterampilan. Kami juga memohon izin untuk melihat langsung sarana dan prasarana program keterampilan yang MAN 2 Kulon Progo miliki,” terangnya.
Mewakili Kepala MAN 2 Kulon Progo yang sedang mengikuti Rakernas Madrasah Alitah plus Ketrampilan di Surabaya, Wakil Kepala bidang Humas, Muhammad Nur Kholis, S.Ag, menyambut dengan hangat kedatangan Tim Studi Tiru dari MAN 1 Mojokerto. Ia berharap kunjungan studi tiru ini bermanfaat bagi MAN 1 Mojokerto dan MAN 2 Kulon Progo. “Alhamdulillah, terima kasih telah berkenan datang ke kampus kami. Kita bertukar pikiran untuk saling melengkapi, mengembangkan, memajukan pendidikan di MA plus Keterampilan,” sambutnya.
Selanjutnya Imam Muttaqien, S.Pt, Kepala Unit Produksi Program Keterampilan, menyampaikan bahwa MAN 2 Kulon Progo memiliki lima program keterampilan yaitu Agribisnis dan Pengolahan Hasil Pertanian (APHP), Teknologi Audio Visual (TAV), Desain Komunikasi Visual (DKV), Tataboga dan Tatabusana. Menurutnya, untuk memaksimalkan pengembangan program keterampilan, masing-masing harus punya bapak asuh yaitu pihak-pihak yang berkecimpung pada dunia usaha atau dunia pendidikan.
Setiap program keterampilan harus memiliki produk unggulan. Ia mencontohkan bahwa program APHP mempunyai produk Yogurt dan es krim. Tataboga mempunyai produk unggulan olahan minuman segar dan kue. DKV mempunyai program desain tulisan dan gambar. Tatabusana dengan produk kain ecoprint, shibori dan batik. Produk-produk tersebut di samping merupakan hasil karya kebanggaan peserta didik, juga untuk membiayai sebagian kebutuhan program keterampilan itu sendiri.
Imam Mutaqien menambahkan bahwa MAN 2 Kulon Progo adalah MAN de Motefa yaitu Madrasah dengan Modified Teaching Factory yang mengembangkan lima komponen utama. Pertama, mempunyai produk utama untuk mendapatkan income. Kedua, mempunyai job sheet yaitu langkah-langkah dalam praktik dan berproduksi yang harus dilakukan para siswa. Ketiga, jadwal blok. Keempat, menghadirkan suasana industi dalam pembelajaran keterampilan. Kelima, memasukkan akhlak mulia, budi pekerti luhur dalam pembelajaran.
Mengakhiri kegiatan studi tiru, tim studi tiru mengunjungi ruang workshop keterampilan di Gedung Keterampilan Terpadu. Di ruang workshop APHP, dan tataboga mereka melihat sarana dan prasarana yang ada, sambil menanyakan fungsi beberapa mesin dan menikmati hidangan nasi goreng, aneka kue dan backery karya, aneka minuman yang baru saja para siswa hasilkan. Mereka juga meninjau ruang workshop keterampilan tatabusana, TAV dan DKV sambil menyaksikan para siswa mengerjakan tugas.
Seorang guru pengampu keterampilan tatabusana MAN 1 Mojokerto, Nuril Rohmatul Ummah, S.Pd, mengungkapkan bahwa dirinya mengagumi banyak hal baru yang ada di MAN 1 Kulon Progo, yaitu mengelola kelas program keterampilan yang mempunyai banyak siswa, dan pengelolaan jam-jam mata pelajaran menggunakan jadwal blok.(sug/dpj)
MANDAKU “SIAP”