Lestarikan Kearifan Lokal, Siswa MTsN 6 Kulon Progo Buat Batik Jumputan

Kulon Progo (MTsN 6 KP) – Siswa-siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 6 Kulon Progo menunjukkan dedikasi mereka dalam melestarikan kearifan lokal dengan membuat batik jumputan untuk Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan Lil ‘Alamin (P5P2RA) dengan topik “Membatik Tumbuhkan Karakter Kreatif”, Rabu (27/3/24) bertempat diserambi masjid madrasah Nurul Huda. Melalui kreativitas mereka, mereka tidak hanya menghargai seni tradisional Jawa, tetapi juga mengekspresikan nilai-nilai luhur Pancasila.
P5P2RA yang diinisiasi oleh MTsN 6 Kulon Progo bertujuan untuk mengangkat potret pelajar yang memiliki pemahaman mendalam tentang nilai-nilai Pancasila serta mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Dalam rangkaian kegiatan tersebut, para siswa dipandu untuk menciptakan batik jumputan yang mencerminkan semangat gotong royong, keadilan, persatuan, dan demokrasi, yang merupakan inti dari Pancasila dan kreatifitas dalam melestarikan kearifan lokal. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Sekolah MTsN 6 Kulon Progo, H. Riza Foazi, S. Ag., M.S.I., disela-sela memantau kegiatan membantik.

“Kami sangat senang melihat semangat siswa-siswi, dalam melestarikan kearifan lokal dan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam karya seni mereka. Ini adalah langkah konkret dalam membangun karakter generasi muda yang berakhlak mulia dan mencintai budaya bangsanya,” ujar Riza.

Proses pembuatan batik jumputan diperuntukan untuk seluruh siswa kelas VII, dimana mereka belajar dan praktik secara langsung di bawah bimbingan, Drs. Zamroni selaku guru pengampu mata pelajaran Seni Budaya di MTsN 6 Kulon Progo. Hal ini juga menjadi wadah untuk memperkuat ikatan antargenerasi serta meningkatkan apresiasi terhadap seni dan budaya tradisional.

Zamroni menjelaskan bahwa selain membatik pada kesempatan yang sama siswa kelas VIII juga melaksanakan P5P2RA bertemakan Gaya Hidup Berkelanjutan dengan topik Selamatkan Bumi Hidup Berseri. Para siswa melakukan proses reduce, reuse, recycle atau mengurangi sampah, mengolah sampah dan mengubah sampah menjadi produk baru yang berdaya guna, dari kemasan air mineral menjadi sebuah pot untuk tamanisasi bertempat di ruang kelas masing-masing.

Batik jumputan hasil karya para siswa rencananya akan dipamerkan dalam gelar karya yang diadakan oleh madrasah bertepatan denga waktu pengambilan raport semester 2, dimana seluruh komunitas madrasah dan orangtua wali siswa akan diundang untuk mengapresiasi karya-karya tersebut.

“Dengan inisiatif seperti ini, MTsN 6 Kulon Progo tidak hanya menghasilkan siswa yang cerdas secara akademis, tetapi juga siswa yang memiliki kesadaran akan pentingnya melestarikan budaya lokal dan menerapkan nilai-nilai luhur dalam kehidupan sehari-hari. Langkah-langkah konkret semacam ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi lembaga pendidikan lainnya dalam membangun generasi muda yang berkarakter dan cinta tanah air,” imbuh Zamroni.

Salah seorang siswa anada Laila Mulia Sari dari kelas VIIA, berbagi pengalamannya, “Saya merasa bangga bisa ikut serta dalam proyek ini. Melalui batik jumputan yang kami buat, kami bisa menyampaikan pesan-pesan kebajikan kepada masyarakat, serta ikut melestarikan warisan budaya leluhur kami,” kata Laila.(nhc/don)

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *