Halal Bi Halal MandaKu: Guru adalah Pekerjaan Mulia dan Dapatkan Pahala Besar
Kulon Progo (MAN 2 KP) – Pekerjaan paling mulia yang mendapatkan pahala besar adalah guru. Hal tersebut disampaikan oleh Imam Aladdin Nur dalam Pengajian Halal bi Halal MAN 2 Kulon Progo yang berlangsung meriah di Aula Gedung Pusat Pembelajaran Terpadu Kampus Pusat MAN 2 Kulon Progo yang terletak di Jalan Pahlawan Panjatan pada Rabu (17/04/2024).
Acara syawalan yang dihadiri Anita Isdarmini, M.Hum, JFT PTP Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag DIY, dan Muhamad Dwi Putranto, S.Pd., M.M. Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Kantor Kemenag Kulon Progo, para guru dan pegawai beserta keluarga yang disertai oleh suami atau istri dan putra-putrinya, dan para guru atau pegawai yang telah memasuki masa purna tugas dan dipindahtugaskan ke tempat kerja baru.
Menurut Imam Aladin Nur pekerjaan yang paling mulia dan mendapatkan pahala yang besar adalah guru. Guru memberikan dan menyedekahkan segalanya saat mengajar, mengajarkan ilmu yang bermanfaat, yang bisa menjadikan siswa-siswinya anak-anak yang salih dan salihah. Oleh karena itu, guru akan mendapatkan pahala yang tidak ada putusnya. Ia mengutip hadist yang diriwiyatkan oleh Imam Muslim, “Apabila manusia itu meninggal dunia maka terputuslah segala amalnya kecuali tiga: yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak salih yang mendoakan kepadanya.”
Imam Aladin Nur juga mengajak untuk mengisi hati dan pikiran dengan pemahaman yang benar tentang ajaran agama yang mulia ini. Ada beberapa nilai luhur untuk direnungkan bersama sebagai bekal untuk menjalani kehidupan yang lebih bermakna. Pertama, selalu berbicara dengan kebaikan dan kebenaran karena perkataan akan membimbing kepada hati.
Kedua, Membalas segala sesuatu dengan kebaikan. Kebaikan harus balas dengan kebaikan, bahkan ketika dihadapkan pada perlakuan buruk. Karena kebaikan adalah sumber kedamaian jiwa. Mari kita menjadikan kebaikan sebagai senjata utama kita dalam menjalani kehidupan ini.
Ketiga, mudah memaafkan dan memberi. Tidak ada kekuatan yang lebih besar daripada kemampuan untuk memaafkan. Saat seseorang memaafkan orang yang berbuat zalim kepadanya, ia memberi kesempatan pada dirinya untuk merasakan kedamaian batin. Dan tidak ada kebaikan yang lebih mulia daripada memberi kepada orang yang tidak pernah memberi.
Keempat, mensucikan harta. Harta adalah anugerah dari Allah subhanahu wa ta’ala. Mari kita gunakan harta tersebut dengan cara yang benar, menjadikannya sebagai sarana untuk mencapai ridha-Nya, dan tidak terjebak dalam hawa nafsu yang membuahkan dosa. Di samping memperhatikan cara mendapatkan dan membelanjakan harta, umat Islam harus tahu bahwa ada hak orang lain, seperti fakir miskin, dalam sebagian harta seseorang. (sug/dpj)
Barakallah
Alhamdulillah, Aamiin Yaa Robbal Alamiin