Pengajian dan Syawalan Aparat Nanggulan: Doa dan Pesan Bagi Jamaah Haji

Kulon Progo (KUA Nanggulan) – Pengajian rutin aparat dan syawalan aparat tingkat Kapanewon Nanggulan, diselenggarakan pada Rabu(17/04/2024) pagi di Halaman Puskesmas Nanggulan, terasa istimewa dengan momentum  pamitan bagi para  Jama’ah Haji Wilayah Nanggulan tahun 2024. Acara dihadiri oleh Panewu Anom, jajaran Forkompimkap dan para calon Jama’ah Haji.

Sebagai perwakilan calon jama’ah haji 2024, Ikhsanuddin, S.Pd.I., menyampaikan doa dan harapan agar perjalanan ibadah haji mereka diberikan kelancaran dan keselamatan. “Kami mohon doa dari saudara-saudara semua, agar perjalanan kami diberikan kelancaran dan kemudahan , terutama dalam menjalankan rangkaian rukun haji , ibadah wajib dan sunah,” ujarnya,

“Bersyukur atas apa yang kita terima, memohon ampun karena sadar kita banyak salah, dan selalu taat kepada Allah serta aturan yang berlaku di sana,” tutur Panewu Anom saat menyambut dan menanggapi pesan pamitan dengan bijak.

Sementara itu Kyai Nuryadi, Penyuluh Agama Islam KUA Nanggulan, memberikan ikrar syawalan dan doa. “Beriman kepada Allah SWT, perlu belajar dan latihan terus menerus untuk mencapai keridhaan-Nya,” ujarnya. Dengan suara penuh hikmah mengalir di antara para hadirin yang khusyuk. “Meminta maaf itu tetap diperlukan sebagai sebuah perilaku sosial. Meminta ampunan kepada Allah adalah kebutuhan bagi umat manusia,” tambahnya, membawa nuansa kesederhanaan dan kehangatan di antara jama’ah yang berkumpul.

Munji Jakfar, S.Pd.I., M.Pd.I., memandu acara inti pengajian dengan kearifan yang khas. “Resep panjang umur adalah hati yang tenang dan sikap qona’ah,” katanya. Sementara peserta pengajian mengikuti pembacaan Surat Al-Ikhlas dengan penuh khidmat. “Dua kenikmatan yang seringkali membuat kita lupa akan Allah adalah sehat dan harta,” lanjutnya, mengingatkan jamaah akan pentingnya bersyukur dan selalu mengingat Tuhan dalam setiap langkah kehidupan.

Pengajian dan pamitan yang sarat makna ini tak hanya menjadi momentum untuk memperkokoh iman, tetapi juga sebagai ajang untuk merenung dan memperdalam pemahaman akan kehidupan spiritual bagi seluruh aparat tingkat Kapanewon Nanggulan dan calon jama’ah haji. (rif/dpj)

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *