Guru MIN 2 Kulon Progo Ikuti Pelatihan Macapat
Yogyakarta (MIN2KP) – Dalam rangka meningkatkan kompetensi berkelanjutan bidang Bahasa Daerah, yakni Bahasa Jawa, salah satu guru MIN 2 Kulon Progo, Juwita Sekar Pratiwi, S.Pd. mengikuti pelatihan macapat. Agenda berlangsung di Hotel Grand Rohan Yogyakarta.
Kegiatan ini diadakan oleh Balai Bahasa Yogyakarta, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. Agenda diikuti dari berbagai perwakilan SD/MI, MTs/SMP se-DIY. Adapun sebagai narasumber Siswito Herupriyatno, S.Sn. dan Wahyu Krisnawati, S.Sn. dari Balai Bahasa. Hal tersebut disampaikan Juwita Sekar Pratiwi, di sela-sela kegiatan, Sabtu (24/5/2024).
“Pada kegiatan ini ada beberapa kelas, yakni macapat, maca cerkak, maca gurit, musikalisasi gurit, dan maos aksara jawa. Saya sendiri mendapatkan kelas macapat,” ucapnya.
“Macapat merupakan puisi daerah tradisional dalam bahasa Jawa yang disusun dengan menggunakan aturan tertentu. Penulisan macapat memiliki aturan dengan jumlah baris dan suku kata. Biasanya pada akhiran baris juga ada namanya guru gatra, guru lagu, dan guru wilangan,” papar Juwita.
“Guru gatra berarti banyaknya baris atau gatra dalam satu bait. Guru lagu yakni bunyi vokal pada suku terakhir di setiap baris, misal a,i,u, dan o. Sedangkan guru wilangan yakni jumlah suku kata atau wanda dalam setiap barisnya,” terangnya.
Bahasa Jawa merupakan bahasa ibu. Namun karena ada beberapa tingkatannya, maka bagi siswa juga mengalami kesulitan. Apalagi membuat puisi atau macapat. Butuh pengetahuan yang luas tentang kosa kata Bahasa Jawa supaya mendapatkan macapat yang runut dan indah. “Semoga dengan pelatihan ini, saya bisa menyalurkan ilmu kepada siswa. Juga lebih mudah mengajar macapat ke siswa MIN 2 Kulon Progo,” lanjut Juwita.
Sementara itu Kepala MIN 2 Kulon Progo, Hartati, S.Pd.I. M.Pd. mendukung kegiatan ini. “Saya memberikan apresiasi kepada guru yang mengikuti pelatihan macapat. Semoga hal yang baik, ilmu yang bermanfaat, dapat diterapkan di MIN 2 Kulon Progo. Siswa lebih senang belajar Bahasa Jawa dan bisa membuat macapat sesuai dengan aturan yang berlaku,” tutur Hartati. (dan/abi).
#KementerianSemuaAgama
#MakinDigitalMenjangkauUmat
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!