Guru MAN 3 Kulon Progo Dakwahkan Bahaya Judol dan Pinjol

Kulon Progo (MAN3KP) – Akhir-akhir ini masyarakat diresahkan dengan adanya fenomena Judi Online (Judol) dan Pinjaman Online (Pinjol). Salah satu guru MAN 3 Kulon Progo, Tulus Tri Nugroho, S.Pd. sampaikan bahaya Judol kepada masyarakat melalui Khutbah Jumat (28/6/2024) siang yang bertempat di Masjid Sultan Agung, Kalibawang.

Adanya fenomena judol dan pinjol beberapa tahun belakangan ini cukup meresahkan Masyarakat. Hal itu berdampak pada meningkatnya tindakan kriminal dan banyaknya orang depresi bahkan hingga bunuh diri karena fenomena tersebut. Oleh karena itu, melalui dakwah ini diharapkan mampu men-STOP Judol dan Pinjol yang tengah marak ditengah-tengah Masyarakat.

Tulus Tri Nugroho dalam khutbahnya menyampaikan Judi online adalah permainan yang dilakukan menggunakan uang sebagai taruhan dengan ketentuan permainan serta jumlah taruhan yang ditentukan oleh pelaku serta menggunakan media ektronik dengan akses internet sebagai perantara. Padahal Allah SWT telah melarang dengan tegas perjudian baik secara online maupun konvensional melalui firmannya dalam QS Al. Maidah ayat 90-91.

“Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya minuman keras, berjudi, (berkurban untuk) berhala, dan mengundi nasib dengan anak panah, adalah perbuatan keji dan termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah (perbuatan perbuatan) itu agar kamu beruntung. Dengan minuman keras dan judi itu, setan hanyalah bermaksud menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu, dan menghalang-halangi kamu dari mengingat Allah dan melaksanakan shalat, maka tidakkah kamu mau berhenti?” (QS Al-Maidah ayat : 90-91).”

Dalam akhir khutbahnya “Judi online dan pinjaman online sangat buruk dan desktruktif. Kriminalitas meningkat, ruang digital menjadi rusak, masyarakat menjadi korban, banyak orang yang bercerai, membunuh, mencuri dan melakukan kejahatan yang lainnya disebabkan karena terjerat judol dan pinjol tersebut.
Oleh karena itu, marilah kita bersama-sama men-STOP fenomena tersebut diantaranya dengan menyosialisasikan bahayanya. Serta mari kita didik anak-anak penerus bangsa dengan didikan yang penuh akhlak dan moral sehingga mereka kelak menjadi manusia yang berbudi luhur, cerdas, terampil, giat berusaha bekerja serta beriman kepada Allah SWT”, pungkasnya. (fif/dpj)

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *