Kankemenag Kulon Progo Studi Tiru Kemandirian Pesantren di PP Bahrul Maghfiroh

Malang (KankemenagKP) – Seksi Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam (PAKIS) Kankemenag Kulon Progo mengadakan Studi Tiru Ke Pondok Pesantren ke PP Bahrul Maghfiroh, Malang, Jawa Timur. Studi tiru dilaksanakan bersama Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP), Perwakilan Pondok Pesantren, Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT), dan Badko TKA/TPA Kulon Progo. Agenda Studi Tiru tersebut dilaksanakan Selasa (23/7/2024) pagi.

Rombongan dipimpin oleh Kasubbag TU, H. Saeful Hadi, S,Ag. M.Pd.I. Dalam sambutan pengantarnya Saeful Hadi mengaku bersyukur serta berterima kasih atas sambutan hangat pimpinan dan keluarga besar PP Bahrul Maghfiroh. Harapannya ke depan Pondok Pesantren di Kulon Progo dapat meniru kelebihan yang dimiliki Pondok Pesantren Bahrul Maghfiroh. Kami juga persilahkan bila suatu saat nanti dari PP Bahrul Maghfiroh berkenan untuk berkunjung ke Kulon Progo,” ujarnya.

Pembina dan Pengasuh PP Bahrul Maghfiroh, Prof. Dr. Ir. K.H. Muhammad Bisri, MS, IPU memaparkan riwayat Pondok Pesantren Bahrul Magfiroh dari awal berdiri hingga saat ini. “Islam harus maju dan mempunyai derajat yang tinggi. Untuk itu harus memiliki visi misi dan diciptakan sistem yang menopang hal tersebut. Pondok pesantren Bahrul Maghfirol mempunyai unit-unit dengan tugas masing-masing,” tuturnya.

“Pendidikan di Pesantren ini dari tingkat TK sampai SLTA. Tentunya dengan Diniyah dan Pendidikan pesantrennya. Disamping itu, kesan bahwa pesantren itu kumuh dan gudik-en dihindari. Sehingga harus ditunjang fasilitas yang memadai. Pesantren juga bukan tempat anak nakal. Sehingga masuk pesantren harus ada tes masuk,” terang Bisri.

“Untuk menopang berbagai biaya tersebut, jika dibebankan ke orang tua tentu menjadi sangat mahal. Sebagai sumber pemenuhan biaya dipenuhi dari sektor bisnis. Bisnis yang baik adalah yang ditopang dengan managemen, sehingga hasilnya menjadi menguntungkan. Pondok Pesantren Bahrul Maghfiroh mempunyai beberapa unit bisnis, seperti Peternakan Ikan Koi, Lele, Kambing, Anggrek, Jamur Tiram, Hidroponik, BM Mart, Rumah Makan, BM Transportasi, Kedai Kopi, Penjualan Madu, dan lain-lain,” pungkasnya.

Sementara Kasi PAKIS, Latif Fuad Nurul Huda, S.Ag. M.S.I. berharap kunjungan ini dapat memantik Pondok Pesantren dan lembaga Pendidikan Islam di Kulon Progo mampu melakukan terobosan-terobosan baik dari sisi pengelolaan maupun unit usaha ekonomi. “Kegiatan ini juga merupakan salah satu wujud program kemandirian pesantren yang digagas dan menjadi salah satu program unggulan Kementerian Agama,” harapnya.

Sebelum kembali ke Kulon Progo, rombongan menyaksikan langsung kegiatan usaha budidaya ikan KOI, Lele, Anggrek, Jamur Tiram, dan BM Media. (gun/abi).

#KementerianSemuaAgama

#MakinDigitalMenjangkauUmat

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *