Guru MIN 2 Kulon Progo Ikuti Refreshment Fasilitator Daerah Program PKB

Jakarta (MIN2KP) – Dalam rangka implementasi Proyek Realizing Education’s Promise: Support to Indonesia’s Ministryof Religious Affairs for Improved Quality of Education (Madrasah Education Quality Reform) IBRD Loan Number 8992-ID Tahun Anggaran 2024, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama menyelenggarakan kegiatan Refreshment Fasilitator Daerah PKB Guru MI, MTs, MA Angkatan 1. Agenda tersebut digelar secara luring (tatap muka) di Redtop Hotel Jakarta Pusat pada Senin-Kamis (19-22/8/2024).

Kegiatan diikuti oleh 389 peserta yang terdiri dari Fasilkitator Daerah PKB Guru yang berasal dari guru MI, MTs, MA dari 17 provinsi di Indonesia. Kegiatan ini juga melibatkan 57 narasumber yang berasal dari Widyaiswara Balai Diklat, Pengawas, serta Kepala dan Guru Madrasah.

Dalam kesempatan tersebut Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah, Thobib Al Asyhar meminta kepada guru-guru inspiratif untuk bisa menjalankan tugas kenabian. “Bapak dan ibu semua adalah orang-orang terpilih dari sekian ratus ribu guru madrasah dari Sabang sampai Merauke. Jadi bapak dan ibu punya tanggung jawab moral untuk menjalankan tugas kenabian,” katanya.

Lebih lanjut Thobib menjelaskan bahwa tugas kenabian berdasarkan Al-Qur’an surat Al-Jumu’ah ayat 2 itu ada tiga. Ia menyebut bahwa tiga hal tersebut adalah membacakan ayat-ayat Tuhan qauliyah dan kauniyah, membersihkan jiwa anak didik melalui pendidikan moral dan karakter yang baik, serta mengajarkan tentang ilmu pengetahuan dan kearifan.

Thobib juga menjelaskan bahwa tujuan utama dari program ini adalah untuk meningkatkan kompetensi fasilitator dalam mengelola dan mendampingi kegiatan PPKB guru madrasah. Selain itu, para fasilitator juga diharapkan mampu menggunakan platform Learning Management System (LMS). Sehingga dapat mendukung proses pembelajaran dan pelatihan.

“Dengan penguasaan LMS, para fasilitator diharapkan dapat memaksimalkan proses pembelajaran dan pelatihan. Sehingga lebih efektif, menarik, dan sesuai dengan kebutuhan peserta,” ujar Thobib.

Salah satu guru MIN 2 Kulon Progo, Fitri Asmawati berkesempatan untuk mengikuti kegiatan Refreshment Fasilitator Daerah Program PKB tersebut. Fitri merasa sangat senang dapat mengikuti semua tahapan kegiatan dari awal sampai akhir dengan lancar. “Alhamdulillah segala puji bagi Allah yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk mengikuti kegiatan ini dari awal hingga akhir dengan lancar,“ ungkap Fitri.

Sementara itu Kepala MIN 2 Kulon Progo, Hartati, S.Pd.I. M.Pd. menyampaikan support dan dukungannya terhadap guru yang mengikuti kegiatan seperti ini. “Saya sangat bangga, support, dan mendukung keikutsertaan guru dalam kegiatan ini. Semoga senantiasa diberikan kesehatan dan kelancaran. Baik dalam mengikuti refreshment maupun dalam menjalankan tugas ke depannya sebagai Fasda,” ujar Hartati.

Ia juga berharap, keikutsertaan guru dalam kegiatan ini dapat menambah wawasan, pengetahuan, dan keterampilan. Tentunya hal tersebut diharapkan berdampak positif juga dalam pembelajaran bagi peserta didik maupun rekan guru yang lain.

Dalam malam puncak Refreshment FASDA Angkatan 1, Dr. Fakhruddin Karvani selaku konsultan komponen 3 yang juga sebagai Kasubdit Sarana dan Prasarana menyampaikan bahwa agenda tersebut diikuti oleh 800 peserta dari 7.200 FASDA dan FASPROV se-Indonesia yang terbagi menjadi dua angkatan. “Angkatan 1 sejumlah 389 peserta yang terdiri dari FASDA/FASPROV Mapel, KAMAD dan Pengawas semua jenjang (MI, MTs, MA) dari 17 provinsi. Serta didampingi oleh 57 Narasumber/Fasilitator dan Pengembang Kurikulum Nasional. Kemudian sisanya akan diundang pada Refreshment angkatan 2,” tuturmya.

Selanjutnya Arif Rahman mengajak warga madrasah khususnya para pendidik dan tenaga kependidikan untuk memperkuat publikasi madrasah. Ia menilai publikasi tentang kebaikan dan prestasi-prestasi yang dicapai madrasah masih kurang. Publikasi bukanlah bentuk riya atau pamer. Namun lebih pada upaya untuk memberi inspirasi dan bersyukur atas nikmat (tahaddus binnimah) atas capaian yang diraih. “Penting untuk memublikasikan kebaikan-kebaikan madrasah untuk bisa menjadi contoh dan inspirasi bagi semua orang,” tegas Arif.

Menurutnya publikasi juga dapat untuk mengurangi informasi-informasi negatif yang menyudutkan madrasah, seperti kasus bullying, intoleransi, dan kekerasan. Berita negatif seperti itu menurutnya mudah tersebar dan bisa mendistorsi eksistensi madrasah. Semoga para FASDA yang telah dibekali berbagai ilmu untuk memfasilitasi peserta PKB dapat membawa perubahan yang signifikan demi terwujudnya Madrasah Maju, Bermutu, dan Mendunia,” pungkasnya. (fas/abi).

#KementerianSemuaAgama
#MakinDigitalMenjangkauUmat

1 reply

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *