Penyuluh KUA Wates Ajak POT Waspadai Dampak Negatif Penggunaan Gadget pada Anak
Kulon Progo (KUA Wates) – Perkembangan teknologi yang semakin pesat membawa dampak signifikan pada kehidupan anak-anak. Melihat fenomena tersebut, Pengurus Paguyuban Orang Tua di MI Muhammadiyah Serangrejo Kulwaru mengadakan pertemuan rutin pada Rabu (31/07/24) untuk membahas pentingnya peran Maqosid Syari’ah menjaga Keturunan dalam keluarga.
Penyuluh Agama KUA Wates, Luazizah, S.H.I., yang juga merupakan ketua Paguyuban Orang Tua (POT) Musera menyampaikan bahwa orang tua, khususnya ibu, memiliki peran krusial dalam memantau aktivitas anak di dunia digital. Ia menyarankan agar orang tua lebih jeli dalam mengamati jenis permainan, aplikasi yang digunakan, serta teman-teman yang diajak berkomunikasi oleh anak melalui gadget.
“Di era digital seperti sekarang, gadget menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan anak. Namun, orang tua harus tetap waspada terhadap potensi dampak negatif yang bisa timbul akibat penggunaan gadget yang berlebihan atau tidak terkontrol, jangan sampai anak terlibat Judi Online atau hal negatif lainnya” ujar Penyuluh Agama KUA Wates.
Selain itu ia juga menyampaikan peranan penting penerapan Maqosid Syari’ah yakni Hifz al Nafs (Menjaga Jiwa) dan Hifz Al Nasl (Menjaga Keturunan) demi terwujudnya tujuan untuk kemaslahatan dalam keluarga.
“Karena anak-anak adalah generasi penerus bangsa yang perlu dipersiapkan dari sekarang. Berawal dari dalam keluarga inilah pendidikan perlu diperhatikan dan dukungan penuh dari orang tua akan membantu kesuksesan putra putrinya kelak” Ujar Luazizah.
Sumarsih, M. Pd., selaku kepala MI Musera sangat bahagia dan berterima kasih dengan adanya kegiatan rutin POT dan pemberian wejangan dari penyuluh. ” Kami sangat berterima kasih atas kehadiran dan penyampaiannya ibu Luazizah akan pentingnya menjaga keturunan sebagai generasi penerus bangsa, sedikit tapi sangat mengena bagi kami, semoga anak-anak peserta didik di MI Musera menjadi generasi yang Qur’ani, tentunya anak-anak yang sholeh sholehah” Pungkasnya.(lua/dpj)
Mantull te